Dolar AS Mengamuk di Asia, Tapi Tak Bisa Taklukkan Rupiah!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 January 2019 16:53
Tunggu Rapat ECB, Dolar AS Perkasa
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Dolar AS mendapat kekuatan dari pelemahan yang menghinggapi euro. Pada pukul 16:15 WIB, euro melemah 0,22% di hadapan dolar AS.  

Ini membuat Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,2%. Padahal indeks ini melemah hampir sepanjang hari. 

Euro sedang 'dihukum' oleh pasar yang menantikan hasil rapat Bank Sentral Uni Eropa (ECB). Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan Mario Draghi dan sejawat masih mempertahankan suku bunga acuan refinancing rate di angka 0%. 

Dengan perkembangan ekonomi Benua Biru yang kelabu, bukan tidak mungkin ECB kemudian mengumumkan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 yang saat ini diperkirakan 1,7%. Pasalnya, data ekonomi di negara-negara besar Eropa kurang ciamik. 

Inflasi Jerman pada Desember 2018 tercatat 1,7% year-on-year (YoY), laju paling lambat dalam 8 bulan terakhir. Di Prancis, inflasi bulan lalu berada di 1,6% YoY, juga paling lambat selama 8 bulan ke belakang. 

Artinya, permintaan domestik di negara-negara tersebut belum kuat. Permintaan yang melambat tentu membuat pertumbuhan ekonomi tidak bisa melaju cepat. 

Oleh karena itu, sangat mungkin ECB akan menunda rencana kenaikan suku bunga acuan yang sedianya diperkirakan berlangsung pada musim panas (tengah tahun) ini. Sebelumnya Draghi pernah menyatakan bahwa risiko perlambatan ekonomi (downward risk) di Eropa semakin nyata, sesuatu yang bisa menjadi sinyal pengetatan moneter belum terjadi dalam waktu dekat. 


Merespons perkembangan tersebut, euro mengalami tekanan jual. Dolar AS kembali berjaya dan berhasil digdaya di Asia. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular