
Soal Lepas Saka ke Pertamina, PGN: Tidak Dalam Waktu Dekat
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
24 January 2019 14:27

Jakarta, CNBC Indonesia- Isu akan dilepasnya anak usaha PT PGN Tbk (PGAS) yang bergerak di sektor hulu migas, yakni PT Saka Energi, semakin menguat.
Pemberitaan yang semakin kencang ini pun mendorong PGN untuk mengirim klarifikasi ke otoritas bursa secara tertulis. Dikutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, PGN menjelaskan bahwa usaha yang dijalankan oleh Saka Energi saat ini memang kurang sejalan dengan pemetaan bisnis PGN setelah menjadi sub-holding gas.
"Namun demikian, untuk melaksanakan restrukturisasi kepemilikan Saka tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat," kata Sekretaris Perusahaan Rachmat Hutama, Kamis (24/1/2019).
Ia melanjutkan, PGN sampai saat ini sedang mempertimbangkan prosesnya karena harus dilakukan hati-hati dengan mengikuti ketentuan perundangan yang berlaku. Serta, prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Oleh sebab itu, kata dia, Saka masih menjadi anak usaha PGN saat ini. "Perseroan sedang melakukan kajian alternatif perencanaan restrukturisasi kepemilikan yang terbaik untuk Saka," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan saat ini pihaknya sedang dalam tahap melakukan pembicaraan terkait hal tersebut.
"Masih dibicarakan, jika sudah ada informasi lebih lanjut saya akan update lagi," ujar Gigih kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Jumat (18/1/2019)
Sebelumnya, dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Kamis (17/1/2019) lalu, Gigih mengatakan, akan melepas Saka Energi Indonesia jika Pertamina ingin mengambil anak usahanya yang bergerak di bidang hulu migas ini.
Alasannya bisnis yang dijalankan oleh Saka Energi adalah bisnis hulu, sehingga aset-aset yang dimilikinya bisa diintegrasikan dengan aset Pertamina lainnya.
Gigih menuturkan, pihaknya menilai jika ada integrasi antara Saka Energi dan Pertamina maka proses bisnisnya akan menjadi lebih efisien. Ditambah lagi saat ini perusahaan memang sudah tak bisa lagi menjalankan bisnis di sektor hulu.
(gus/hps) Next Article PGN Integrasikan Bisnis Saka di Bawah Induk Holding Migas
Pemberitaan yang semakin kencang ini pun mendorong PGN untuk mengirim klarifikasi ke otoritas bursa secara tertulis. Dikutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, PGN menjelaskan bahwa usaha yang dijalankan oleh Saka Energi saat ini memang kurang sejalan dengan pemetaan bisnis PGN setelah menjadi sub-holding gas.
Oleh sebab itu, kata dia, Saka masih menjadi anak usaha PGN saat ini. "Perseroan sedang melakukan kajian alternatif perencanaan restrukturisasi kepemilikan yang terbaik untuk Saka," jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan saat ini pihaknya sedang dalam tahap melakukan pembicaraan terkait hal tersebut.
"Masih dibicarakan, jika sudah ada informasi lebih lanjut saya akan update lagi," ujar Gigih kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Jumat (18/1/2019)
Sebelumnya, dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Kamis (17/1/2019) lalu, Gigih mengatakan, akan melepas Saka Energi Indonesia jika Pertamina ingin mengambil anak usahanya yang bergerak di bidang hulu migas ini.
Alasannya bisnis yang dijalankan oleh Saka Energi adalah bisnis hulu, sehingga aset-aset yang dimilikinya bisa diintegrasikan dengan aset Pertamina lainnya.
Gigih menuturkan, pihaknya menilai jika ada integrasi antara Saka Energi dan Pertamina maka proses bisnisnya akan menjadi lebih efisien. Ditambah lagi saat ini perusahaan memang sudah tak bisa lagi menjalankan bisnis di sektor hulu.
(gus/hps) Next Article PGN Integrasikan Bisnis Saka di Bawah Induk Holding Migas
Most Popular