Cicil Utang, Anak Usaha Alam Sutera Rilis Bond US$ 175 Juta

tahir saleh, CNBC Indonesia
24 January 2019 14:02
Alam Synergy Pte. Ltd, anak usaha PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), menerbitkan obligasi senior (Surat Hutang 2021) senilai US$ 175 juta.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Alam Synergy Pte. Ltd, anak usaha PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), menerbitkan obligasi senior (Surat Hutang 2021) senilai US$ 175 juta atau setara dengan Rp 2,45 triliun pada 22 Januari 2019 yang dipasarkan kepada investor di luar wilayah Amerika Serikat.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/1/2019), obligasi tersebut ditawarkan dengan bunga 11,5% dan jatuh tempo pada tahun 2021.

Hasil bersih dari obligasi ini setelah dikurangi biaya penjaminan (underwriting) dan komisi serta biaya-biaya emisi lainnya, akan diberikan kepada Carlisle Venture Pte Ltd, anak usaha Alam Sutera melalui Alam Synergy.

Selanjutnya, hasil bersih obligasi itu akan digunakan Carslisle untuk memberikan pinjaman lagi kepada Alam Synergy dan PT Delta Mega Persada (DMP), anak usaha yang menjadi penjamin obligasi) melalui skema pinjaman antarperusahaan guna melunasi sebagian surat utang lama senilai US$ 162 juta. Sisa dana akan digunakan untuk kebutuhan korporasi umum.

Sekretaris Perusahaan Alam Sutera Tony Rudiyanto, dalam keterbukaan informasi di BEI, menegaskan bahwa Alam Synergy memang akan melakukan pelunasan sebagian surat utang senior dengan nilai sebesar US$ 162 juta atau setara dengan Rp 2,27 trilliun dari total obligasi senior US$ 235 juta.

Obligasi yang dicicil ini ialah surat utang yang diterbitkan oleh Alam Synergy pada 27 Maret 2013 dan akan jatuh tempo pada 2020.

"Kami sampaikan bahwa anak usaha perseroan, Alam Synergy, bermaksud melakukan pelunasan sebagian dari surat utang senior senilai US$ 235 juta, dengan bunga 6,95% dan jatuh tempo 2020" kata Tony.

Alam Synergy adalah anak usaha Alam Sutera yang fokus bisnisnya menjadi perusahaan special purpose entity yang berbasis di Singapura dan didirikan pada 2013.

Anak usaha lain yang juga berbasis di Singapura yakni Alam Sutera International Pte Ltd, Silkwood Pte Ltd (melalui Alam Sutera International), dan Carlisle Venture Pte Ltd (melalui Alam Synergy).

Per September 2018, pendapatan Alam Sutera naik tipis menjadi Rp 3,20 triliun dari September 2017 sebesar Rp 3,17 triliun. Sayangnya, laba bersih turun menjadi Rp 639 miliar dari Rp 1,17 triliun.
(hps) Next Article Anak Usaha Alam Sutera Cicil Obligasi US$ 162 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular