
Anak Usaha BNI Ini Kurang Perform, Siapa Gerangan?
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
23 January 2019 16:47

Jakarta, CNBC Indonesia- Kinerja anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sepanjang 2018 menunjukkan tren peningkatan yang positif dan memberikan kontribusi terhadap laba bersih perseroan.
Sayangnya, satu anak usaha BNI yakni PT BNI Life Insurance tidak memberikan performa sesuai dengan ekspektasi.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan kinerja BNI Life yang di bawah harapan perseroan karena tertekan performa operasional dan hasil investasi tahun 2018 yang kurang positif di pasar modal.
Sebagai catatan, sepanjang tahun lalu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang yang terburuk dalam 3 tahun terakhir setelah minus 2,54% dalam setahun, padahal tahun 2017 dan 2016 IHSG masih memberikan return 19,99% dan 15,32%.
"Kinerja anak perusahaan memang ada yang tidak sesuai harapan yakni BNI Life, memang kemarin asuransi, di samping hasil operasional, juga hasil inventasi 2018 di pasar modal kurang membaik, banyak investasi yang belum menghasilkan," katanya dalam konferensi pers Kinerja Full Year 2018, di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Adapun kinerja anak usaha lain cukup positif di antaranya di bidang pasar modal yakni PT BNI Sekuritas dan PT BNI Asset Management, serta PT BNI Syariah. Bisnis perantara pedagang efek dan penjamin emisi yang dilakukan BNI Sekuritas tercatat membaik.
"BNI Sekuritas memenuhi harapan kami, di BNI Syariah di mana profit meningkat, sedangkan di multifinance [PT BNI Multifinance] kami masif positif membaik," katanya.
BNI group memiliki lima perusahaan anak yakni BNI Syariah, BNI Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas dan BNI Asset Management. Kelima perusahaan ini pada 2018 mampu memberikan kontribusi 9,24% terhadap total laba BNI konsolidasian.
Tahun lalu, kredit naik 16,2% year on year dari Rp 441,31 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp 512,78 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut mampu menopang peningkatan laba bersih BNI 10,3% yoy, dari Rp 13,62 triliun menjadi Rp 15,02 triliun pada akhir 2018.
(tas) Next Article Kinerja 2019, Laba Bersih BNI Naik 2,5% Jadi Rp 15,38 Triliun
Sayangnya, satu anak usaha BNI yakni PT BNI Life Insurance tidak memberikan performa sesuai dengan ekspektasi.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan kinerja BNI Life yang di bawah harapan perseroan karena tertekan performa operasional dan hasil investasi tahun 2018 yang kurang positif di pasar modal.
Sebagai catatan, sepanjang tahun lalu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang yang terburuk dalam 3 tahun terakhir setelah minus 2,54% dalam setahun, padahal tahun 2017 dan 2016 IHSG masih memberikan return 19,99% dan 15,32%.
Adapun kinerja anak usaha lain cukup positif di antaranya di bidang pasar modal yakni PT BNI Sekuritas dan PT BNI Asset Management, serta PT BNI Syariah. Bisnis perantara pedagang efek dan penjamin emisi yang dilakukan BNI Sekuritas tercatat membaik.
"BNI Sekuritas memenuhi harapan kami, di BNI Syariah di mana profit meningkat, sedangkan di multifinance [PT BNI Multifinance] kami masif positif membaik," katanya.
Tahun lalu, kredit naik 16,2% year on year dari Rp 441,31 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp 512,78 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut mampu menopang peningkatan laba bersih BNI 10,3% yoy, dari Rp 13,62 triliun menjadi Rp 15,02 triliun pada akhir 2018.
(tas) Next Article Kinerja 2019, Laba Bersih BNI Naik 2,5% Jadi Rp 15,38 Triliun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular