
Tekanan Reda, Yield Obligasi RI 5 Tahun ke Bawah 8%
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
23 January 2019 09:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah menguat pada awal perdagangan hari ini. Penguatan mebawa imbal hasil (yield) seri 5 tahun ke bawah level psikologis 8%, setelah kemarin sempat menembus level tersebut.
Data Refinitiv menunjukkanmenguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan yield.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling menguat adalah FR0078 bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 2,9 basis poin (bps) menjadi 8,06%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Seri acuan 5 tahun dan 20 tahun juga menguat dengan penurunan yield menadi 7,99% dan 8,55%.
Seri 15 tahun masih melemah dengan kenaikan yield 0,2 bps menjadi 8,54%.
Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain seperti Brasil, China, Malaysia, dan Afsel.
Yield Obligasi Negara Acuan 23 Jan 2019
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor
Data Refinitiv menunjukkanmenguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan yield.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling menguat adalah FR0078 bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 2,9 basis poin (bps) menjadi 8,06%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Seri acuan 5 tahun dan 20 tahun juga menguat dengan penurunan yield menadi 7,99% dan 8,55%.
Seri 15 tahun masih melemah dengan kenaikan yield 0,2 bps menjadi 8,54%.
Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain seperti Brasil, China, Malaysia, dan Afsel.
Yield Obligasi Negara Acuan 23 Jan 2019
Seri | Jatuh tempo | Yield 22 Jan 2019 (%) | Yield 23 Jan 2019 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar IBPA 22 Jan'19 |
FR0077 | 5 tahun | 8.002 | 7.996 | -0.60 | 7.9623 |
FR0078 | 10 tahun | 8.097 | 8.068 | -2.90 | 8.0664 |
FR0068 | 15 tahun | 8.542 | 8.544 | 0.20 | 8.4914 |
FR0079 | 20 tahun | 8.553 | 8.552 | -0.10 | 8.5191 |
Avg movement | -0.85 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor
Most Popular