
IMF Pangkas Proyeksi Global, IHSG Tertekan 0,49%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 January 2019 13:18

Sektor jasa keuangan yang melemah 0,67% menjadi kontributor utama bagi pelemahan IHSG. Koreksi sektor jasa keuangan terjadi seiring dengan aksi jual atas saham-saham bank BUKU 4: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,6%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,44%, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,05%.
Pelaku pasar memilih merealisasikan keuntungan yang sudah mereka dapatkan sepanjang pekan lalu.
Selama pekan lalu, indeks sektor jasa keuangan telah melejit sebesar 2,49%. Sektor jasa keuangan melejit kala rupiah melemah 0,92% di hadapan dolar AS. Pelemahan rupiah seharusnya membuat saham-saham bank BUKU 4 dilepas lantaran ada potensi meningkatnya rasio kredit bermasalah/non-performing loan (NPL).
Pelaku pasar mengoleksi saham-saham bank BUKU 4 sebagai wujud apresiasi dari damai dagang AS-China yang kian nyata. Pekan lalu, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He yang merupakan tokoh penting dalam negosiasi dagang kedua negara akan berkunjung ke Washington pada 30 dan 31 Januari.
Liu He akan bertemu dengan dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, tokoh penting lainnya dalam negosiasi dagang AS-China.
Pada hari ini, sejatinya rupiah membukukan penguatan sebesar 0,11% di pasar spot ke level Rp 14.205/dolar AS. Namun, pertumbuhan ekonomi global yang direvisi ke bawah oleh IMF membuat investor lebih memilih untuk melakukan aksi ambil untung.
Perlambatan ekonomi dunia tentu akan membuat aktivitas ekonomi di tanah air ikut melambat. Pada akhirnya, penyaluran kredit perbankan akan mendapatkan tekanan dan mempengaruhi profitabilitasnya secara negatif.
Investor asing terpantau gencar melakukan aksi jual atas saham-saham bank BUKU 4. BMRI dijual bersih senilai Rp 112,9 miliar, terbesar dibandingkan jual bersih pada saham-saham lainnya. Sementara itu, BBRI dijual bersih senilai Rp 55,4 miliar. (ank/tas)
Pelaku pasar memilih merealisasikan keuntungan yang sudah mereka dapatkan sepanjang pekan lalu.
Selama pekan lalu, indeks sektor jasa keuangan telah melejit sebesar 2,49%. Sektor jasa keuangan melejit kala rupiah melemah 0,92% di hadapan dolar AS. Pelemahan rupiah seharusnya membuat saham-saham bank BUKU 4 dilepas lantaran ada potensi meningkatnya rasio kredit bermasalah/non-performing loan (NPL).
Liu He akan bertemu dengan dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, tokoh penting lainnya dalam negosiasi dagang AS-China.
Pada hari ini, sejatinya rupiah membukukan penguatan sebesar 0,11% di pasar spot ke level Rp 14.205/dolar AS. Namun, pertumbuhan ekonomi global yang direvisi ke bawah oleh IMF membuat investor lebih memilih untuk melakukan aksi ambil untung.
Perlambatan ekonomi dunia tentu akan membuat aktivitas ekonomi di tanah air ikut melambat. Pada akhirnya, penyaluran kredit perbankan akan mendapatkan tekanan dan mempengaruhi profitabilitasnya secara negatif.
Investor asing terpantau gencar melakukan aksi jual atas saham-saham bank BUKU 4. BMRI dijual bersih senilai Rp 112,9 miliar, terbesar dibandingkan jual bersih pada saham-saham lainnya. Sementara itu, BBRI dijual bersih senilai Rp 55,4 miliar. (ank/tas)
Next Page
Simak Proyeksi Sesi 2 Secara Teknikal
Pages
Most Popular