
IMF Pangkas Proyeksi Global, IHSG Tertekan 0,49%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 January 2019 13:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru melemah 0,49% per akhir sesi 1 ke level 6.419,11 kendati dibuka naik tipis 0,03% pada perdagangan hari ini, Selasa (22/1/2019).
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,63%, indeks Shanghai turun 0,73%, indeks Hang Seng turun 1,01%, indeks Straits Times turun 0,35%, dan indeks Kospi turun 0,59%.
Sentimen negatif bursa saham regional datang dari keputusan Internasional Monetary Fund (IMF) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,5%, dari sebelumnya 3,7%.
Perlambatan ekonomi di zona Eropa menjadi menjadi salah satu faktor utama pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF. Pada tahun ini, perekonomian zona Euro diproyeksikan hanya tumbuh 1,6%, dari sebelumnya 1,9%.
Pertumbuhan ekonomi Jerman diproyeksikan sebesar 1,3% tahun ini, turun jauh dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,9%. Dalam laporan World Economic Outlook Update edisi Januari 2019, IMF menyatakan bahwa tekanan bagi perekonomian Jerman datang dari lemahnya konsumsi swasta serta lemahnya produksi dari pabrikan-pabrikan mobil di sana akibat aturan terbaru mengenai standar emisi.
Pertumbuhan ekonomi global yang direvisi ke bawah dijadikan justifikasi bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung. Maklum, bursa saham regional sudah membukukan penguatan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir sehingga ruang melakukan aksi ambil untung menjadi terbuka lebar.
Indeks Shanghai misalnya, sudah naik hingga 2,2% pada periode 11-21 Januari 2019, sementara indeks Hang Seng menguat 2% pada periode tersebut.
Sepanjang tahun ini hingga 21 Januari, IHSG telah melejit 4,14%.
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,63%, indeks Shanghai turun 0,73%, indeks Hang Seng turun 1,01%, indeks Straits Times turun 0,35%, dan indeks Kospi turun 0,59%.
Sentimen negatif bursa saham regional datang dari keputusan Internasional Monetary Fund (IMF) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,5%, dari sebelumnya 3,7%.
Pertumbuhan ekonomi Jerman diproyeksikan sebesar 1,3% tahun ini, turun jauh dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,9%. Dalam laporan World Economic Outlook Update edisi Januari 2019, IMF menyatakan bahwa tekanan bagi perekonomian Jerman datang dari lemahnya konsumsi swasta serta lemahnya produksi dari pabrikan-pabrikan mobil di sana akibat aturan terbaru mengenai standar emisi.
Pertumbuhan ekonomi global yang direvisi ke bawah dijadikan justifikasi bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung. Maklum, bursa saham regional sudah membukukan penguatan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir sehingga ruang melakukan aksi ambil untung menjadi terbuka lebar.
Indeks Shanghai misalnya, sudah naik hingga 2,2% pada periode 11-21 Januari 2019, sementara indeks Hang Seng menguat 2% pada periode tersebut.
Sepanjang tahun ini hingga 21 Januari, IHSG telah melejit 4,14%.
Next Page
Koreksi Sektor Jasa Keuangan Tekan IHSG
Pages
Most Popular