Analisis Teknikal

Lelah Menanjak 5 Hari Beruntun, IHSG Ingin Istirahat Sejenak

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 January 2019 08:00
Proyeksi IHSG hari ini, Selasa (22/1/2019).
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski tipis masih mampu menguat 0,04%, Senin (21/1/2019). Dengan ini, indeks telah mencatatkan lima hari kenaikan beruntun.

Penguatan tersebut masih diiringi masuknya dana asing "inflows" yang lebih kecil, hanya senilai Rp 272 miliar di pasar reguler.


Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan berpotensi bergerak variatif dengan kecenderungan melemah hari ini, Selasa. Analisis tersebut didasarkan pada perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Rentang pergerakannya berpotensi pada level 6.400 hingga 6.500.

Memperingati hari kelahiran Martin Luther King Jr., bursa saham Wall Street diliburkan hari Senin. Oleh karena itu, sentimen dari bursa Amerika Serikat (AS) tidak akan memberi warna bagi pasar keuangan Asia.

Masih belum adanya titik terang membuat Brexit tetap menjadi sentimen yang patut diwaspadai. Jika tidak ada sentimen positif besar yang mampu mengimbangi, pelaku pasar bisa berpaling ke isu Brexit dan kemudian memilih untuk bermain aman sambil menunggu perkembangan dari London. Ini tentu bukan kabar baik bagi IHSG dan rupiah.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam proyeksi ekonomi terbarunya memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 3,5% pada 2019, lebih lambat dibandingkan proyeksi yang dibuat Oktober 2018, yaitu 3,7%.

Beberapa faktor yang menjadi pemberat laju pertumbuhan ekonomi global adalah perlambatan ekonomi di China dan kemungkinan No Deal Brexit.

"Setelah dua tahun ekspansi yang solid, ekonomi dunia akan tumbuh lebih lambat dan risiko meningkat. Apakah ancaman resesi sudah dekat? Tidak, tetapi risiko perlambatan jelas menjadi lebih besar," kata Lagarde dalam konferensi pers di sela pertemuan World Economic Forum (WEF) di Davos, mengutip Reuters.

Kembali ke bursa dalam negeri, investor asing mulai mengerem aksi pembelian sahamnya dengan hanya mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 272 di pasar reguler. Nilai tersebut lebih rendah dari net buy sesi sebelumnya senilai Rp 1 triliun.

Lalu, ke mana IHSG akan bergerak hari ini? Simak ulasan teknikal berikut.

Sumber: Refinitiv
Meskipun IHSG masih dalam tren kenaikan (uptrend) baik jangka pendek maupun menengah, indeks dibayangi fase konsolidasi secara jangka pendek. Terbentuknya pola doji selama empat hari berturut-turut pada grafik lilin menggambarkan IHSG masih gamang menentukan arah pergerakan selanjutnya.

Pelemahan IHSG kemungkinan akan terbatas, mengingat posisinya masih bergerak di atas garis rata-rata levelnya selama lima hari (moving average/MA5). Artinya IHSG masih mempunyai potensi penguatan.

Level 6.400 akan kembali menjadi penahan penurunan (support) jika IHSG mengalami koreksi.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(yam/prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular