Gara-gara Rupiah Keok, IHSG Cuma Bisa Naik Tipis

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 January 2019 16:39
Data Ekonomi Jepang & Pelemahan Rupiah Batasi Kinerja IHSG
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Di sisi lain, penguatan IHSG dan bursa saham negara-negara tetangga dibatasi oleh rilis data ekonomi yang datang dari Jepang, negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia. Berdasarkan Reuters Tankan Index periode Januari 2019 yang didapat dari survei terhadap perusahaan skala besar dan menengah di Jepang, optimisme pelaku usaha sektor manufaktur turun 5 poin menjadi 18 pada bulan ini, level terendah dalam 2 tahun terakhir.

Melansir Reuters, eksportir mengeluhkan lemahnya permintaan dari China dan AS. Mereka juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai perang dagang antar 2 negara mitra dagang utamanya tersebut.

Hasil survei yang mengecewakan tersebut menunjukkan menunjukkan bahwa perekonomian Jepang masih akan menghadapi tekanan yang besar kedepannya. Belum lama ini, inflasi Jepang periode Desember 2018 diumumkan sebesar 0,3% YoY, jauh melambat dari capaian November yang sebesar 0,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Laju inflasi bulan Desember juga merupakan yang terlambat sejak Oktober 2017.

Selain itu, pelemahan rupiah juga membatasi ruang gerak IHSG. Hingga sore hari, rupiah melemah 0,35% di pasar spot ke level Rp 14.220/dolar AS. Penguatan harga minyak mentah dunia menjadi salah satu faktor yang menekan kinerja rupiah.

Pada perdagangan hari Jumat (18/1/2019), harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2019 melesat 3,32% ke level US$ 53,8/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Maret 2019 menguat 2,48% ke level US$ 62,7/barel. Secara mingguan, harga minyak WTI meroket 4,28% pada pekan kemarin, sementara minyak brent melesat 3,67%.

Perkasanya harga minyak mentah tentu menjadi kabar buruk bagi rupiah, lantaran bisa memperparah defisit perdagangan minyak dan gas (migas) yang pada akhirnya akan membuat defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) kian lebar. Sebagai informasi, pada kuartal-III 2018 CAD mencapai 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terdalam sejak kuartal II-2014, seiring dengan besarnya defisit perdagangan migas.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular