Brexit & Bea Impor Trump Tekan Bursa Eropa
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
17 January 2019 18:07
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa saham utama di Eropa ramai-ramai melemah di awal sesi perdagangan, Kamis (17/1/2019).
Para investor tengah mencerna berbagai sentimen negatif terkait Brexit hingga kemungkinan pengenaan bea impor baru terhadap mobil-mobil Eropa oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Indeks FTSE 100 di London terkoreksi 0,29%, indeks DAX di Frankfurt turun 0,36%, dan indeks CAC 40 di Paris tergelincir 0,39% hingga pukul 17.54 WIB, menurut data CNBC International.
Saham-saham pabrikan mobil turun lebih dari 1,5% setelah Ketua Komite Keuangan Senat Charles Grassley mengatakan Presiden AS Donald Trump sepertinya akan mengenakan bea impor baru terhadap mobil-mobil Eropa demi memenangkan negosiasi dagang terkait pertanian, dilansir dari Reuters.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May akhirnya memenangkan pemungutan suara mosi tidak percaya terhadap dirinya, Rabu malam, sebagaimana yang telah diperkirakan sebelumnya.
Dengan demikian, ia memiliki waktu hingga Senin depan untuk mengajukam rencana cadangan Brexit. Pasar berasumsi tanggal Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa (UE) akan diperpanjang dari sebelumnya 29 Maret 2019.
Poundsterling masih bergerak stabil di US$1,2872 meskipun masih di bawah posisi tertinggi US$1,2929 yang dicapai Senin lalu.
(tas) Next Article Data Perdagangan China Lesu, Bursa Eropa Ikut Melemah
Para investor tengah mencerna berbagai sentimen negatif terkait Brexit hingga kemungkinan pengenaan bea impor baru terhadap mobil-mobil Eropa oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Indeks FTSE 100 di London terkoreksi 0,29%, indeks DAX di Frankfurt turun 0,36%, dan indeks CAC 40 di Paris tergelincir 0,39% hingga pukul 17.54 WIB, menurut data CNBC International.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May akhirnya memenangkan pemungutan suara mosi tidak percaya terhadap dirinya, Rabu malam, sebagaimana yang telah diperkirakan sebelumnya.
Dengan demikian, ia memiliki waktu hingga Senin depan untuk mengajukam rencana cadangan Brexit. Pasar berasumsi tanggal Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa (UE) akan diperpanjang dari sebelumnya 29 Maret 2019.
Poundsterling masih bergerak stabil di US$1,2872 meskipun masih di bawah posisi tertinggi US$1,2929 yang dicapai Senin lalu.
(tas) Next Article Data Perdagangan China Lesu, Bursa Eropa Ikut Melemah
Most Popular