Tahan Bunga Acuan, Apakah BI Masih Hawkish?

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
17 January 2019 14:44
BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di angka 6%. Apakah stance kebijakan moneter BI sudah berubah menjadi tidak hawkish lagi?
Pengumuman hasil RDG Bank Indonesia (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di angka 6%. Dengan langkah ini, apakah posisi (stance) kebijakan moneter BI sudah berubah menjadi tidak agresif alias hawkish lagi?

"BI memutuskan untuk mempertahan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 6%. Kebijakan ini konsisten dengan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan (current account) dan membuat pasar keuangan dalam negeri tetap atraktif," kata Perry Wajiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam konferensi pers usai Rapat Dewqan Gubernur (RDG) di kantor BI, Jakarta, Kami (17/1/2019).

Hasil RDG ini sesuai dengan perkiraan pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan 6% pada bulan ini.


Dengan kebijakan ini, apakah BI masih mempertahankan stance yang hawkish seperti tahun lalu?

"Kami menilai suku bunga acuan sudah mendekati puncaknya. Namun stance kami tetap hawkish, preemtif, forward looking," kata Perry.

Namun untuk penentuan suku bunga ke depan, lanjut Perry, BI akan melakukan kajian (assessment) dari bulan ke bulan. Beberapa perkembangan yang akan dipantau adalah inflasi dan keseimbangan eksternal.

"Untuk inflasi, tahun ini mungkin di bawah titik tengah sasaran 3,5% plus minus 1. Kemudian defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2019 akan jauh lebih rendah, ada kecenderungan impor menurun. Di kuartal I-2019, Neraca Pembayaran Indonesia diperkirakan akan surplus," jelas Perry.

Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI, menyebutkan fokus kebijakan BI memang masih kepada sisi stabilitas. "BI masih memberikan atensi tinggi untuk memperkuat ketahanan eksternal dan stabilitas. Stance masih sangat berhati-hati," tegasnya.


(aji/aji) Next Article BI Turunkan Bunga Acuan ke 4,5%, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular