
Bos BI: The Fed Lebih Sabar, Ekonomi RI Tumbuh 5,2% di 2019
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
16 January 2019 16:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) percaya bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) masih menaikkan suku bunganya. Namun, The Fed tidak akan terburu-buru.
"The Fed masih akan naikkan suku bunga meski lebih sabar. Tapi perkiraaan akan naik dua kali. Lebih rendah dari perkiraan kami tiga kali. Pasar perkirakan satu kali bahkan tidak naik, nah ini ada ketidakpastian," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Komisi XI DPR, Selasa (16/1/2019).
Perry menjelaskan kondisi ekonomi global tidak seburuk tahun lalu. Namun memang ketidakpastian masih tinggi.
"Arus modal asing dari global ke negara berkembang di triwulan IV-2018 semoga berlanjut di tahun ini," katanya.
Lebih jauh, Perry memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2019 akan berada di titik tengah 5%-5,4% yakni 5,2%. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan domestik yang masih kuat.
"Konsumsi rumah tangga tumbuh sekitar 5,2%, investasi 6,5%. Ekspor masih belum bisa tumbuh tinggi sehingga 6,8%-7,2%. Sedangkan impor diperkirakan lebih tinggi [dari tahun 2017]. Impor diperkirakan ke 5,2%," kata Perry.
Sementara dari sisi inflasi, tahun 2019 akan cukup rendah. BI melihat harga pangan akan dijaga dan diyakini inflasi akan berada dalam range 3,5% plus minus 1%.
(dru/prm) Next Article Bos BI 'Ramal' PDB RI Tumbuh 4,8% Hingga 5,8% di 2021
"The Fed masih akan naikkan suku bunga meski lebih sabar. Tapi perkiraaan akan naik dua kali. Lebih rendah dari perkiraan kami tiga kali. Pasar perkirakan satu kali bahkan tidak naik, nah ini ada ketidakpastian," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Komisi XI DPR, Selasa (16/1/2019).
Perry menjelaskan kondisi ekonomi global tidak seburuk tahun lalu. Namun memang ketidakpastian masih tinggi.
Lebih jauh, Perry memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2019 akan berada di titik tengah 5%-5,4% yakni 5,2%. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan domestik yang masih kuat.
"Konsumsi rumah tangga tumbuh sekitar 5,2%, investasi 6,5%. Ekspor masih belum bisa tumbuh tinggi sehingga 6,8%-7,2%. Sedangkan impor diperkirakan lebih tinggi [dari tahun 2017]. Impor diperkirakan ke 5,2%," kata Perry.
Sementara dari sisi inflasi, tahun 2019 akan cukup rendah. BI melihat harga pangan akan dijaga dan diyakini inflasi akan berada dalam range 3,5% plus minus 1%.
(dru/prm) Next Article Bos BI 'Ramal' PDB RI Tumbuh 4,8% Hingga 5,8% di 2021
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular