Proyek LRT Jabodetabek Dikritik JK, Ini Tanggapan Adhi Karya

Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 January 2019 15:25
JK menganggap pembangunan lintasan kereta ringan (LRT) Jabodetabek yang dibangun dengan model melayang namun bersisian dengan jalan tol tidak efeisien.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai kontraktor pembangunan lintasan kereta ringan (light rail transit/LRT) menjawab kritikan yang dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Pendapat Pak Wapres sangat kami perhatikan untuk perbaikan ke depan," kata Budi Harto, Direktur Utama Adhi Karya kepada CNBC Indonesia, Sabtu (12/1).

Kemarin, Wapres mengkritik pembangunan lintasan kereta ringan (light rail transit/LRT) yang dibangun dengan model melayang (elevated), namun bersisian dengan jalan tol yang dinilai tidak efisien.

Menurut dia, pembangunan lintasan layang ini tidak mendesak karena jalur yang digunakan berada di luar kota dengan ketersediaan lahan yang masih luas, berbeda jika dibandingkan dengan kondisi di tengah kota.

Selain itu, model ini dinilai juga memakan biaya kontruksi yang sangat mahal mencapai Rp 500 miliar/kilometer sehingga dinilai tak efisien dan membuat waktu pengembalian modal yang lebih lama.

Menurut rencana, lintasan LRT ini akan memiliki panjang 43,3 kilometer yang akan membelah Cawang-Cibubur (14,3 kilometer), Cawang-Bekasi Timur (18,5 kilometer) dan Cawang-Dukuh Atas (10,5 kilometer). Sementara untuk pembangunannya diperkirakan akan memakan dana sampai dengan Rp 29,9 triliun.

(roy) Next Article Dikritik Wapres, Berapa Sih Biaya Bangun LRT Jabodetabek?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular