
The Fed Perpanjang Reli Wall Street
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
11 January 2019 06:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street kembali mencatatkan reli untuk hari kelima berturut-turut, Kamis (10/1/2019), setelah investor merespons pernyataan terbaru dari gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.
Namun, penguatan tersebut dibatasi oleh pelemahan sektor ritel setelah peritel Macy's memangkas proyeksi kinerja keuangannya.
Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral akan bersabar dalam menaikkan suku bunga acuan. Namun, indeks-indeks saham utama sempat bergerak ke zona negatif setelah Powell mengatakan neraca bank sentral akan mengecil dan setelah ia menyampaikan kekhawatirannya terkait jumlah utang AS.
"Ini membuat pasar sedikit takut. Ini lebih merupakan komentar terkait kondisi perekonomian secara keseluruhan," kata Randy Frederick, wakil presiden perdagangan dan derivatif di Charles Schwab, dilansir dari Reuters.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,51%, S&P 500 naik 0,45%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,42%.
S&P 500 telah menguat 10% sejak menyentuh posisi terendah dalam 20 bulan di malam Natal bulan lalu dan telah mencatatkan reli selama lima hari beruntun, terpanjang sejak September. Penguatannya terjadi menyusul sentimen positif dari proses perundingan kesepakatan dagang antara AS dan China.
Sementara itu, laporan dari Macy's dan American Airlines menambah kekhawatiran investor bahwa kinerja keuangan emiten akan melambat.
Saham Macy's terjun bebas 17,69% dan menyeret emiten ritel lainnya setelah department sore ini memangkas proyeksi penjualan di toko yang sama (same-store sales) sepanjang tahun lalu karena lemahnya permintaan di pertengahan Desember.
Saham American Airlines merosot 4,13% setelah maskapai nomor satu di AS itu menurunkan perkiraan laba dan pendapatannya di kuartal keempat.
(prm) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Namun, penguatan tersebut dibatasi oleh pelemahan sektor ritel setelah peritel Macy's memangkas proyeksi kinerja keuangannya.
Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral akan bersabar dalam menaikkan suku bunga acuan. Namun, indeks-indeks saham utama sempat bergerak ke zona negatif setelah Powell mengatakan neraca bank sentral akan mengecil dan setelah ia menyampaikan kekhawatirannya terkait jumlah utang AS.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,51%, S&P 500 naik 0,45%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,42%.
S&P 500 telah menguat 10% sejak menyentuh posisi terendah dalam 20 bulan di malam Natal bulan lalu dan telah mencatatkan reli selama lima hari beruntun, terpanjang sejak September. Penguatannya terjadi menyusul sentimen positif dari proses perundingan kesepakatan dagang antara AS dan China.
Sementara itu, laporan dari Macy's dan American Airlines menambah kekhawatiran investor bahwa kinerja keuangan emiten akan melambat.
Saham Macy's terjun bebas 17,69% dan menyeret emiten ritel lainnya setelah department sore ini memangkas proyeksi penjualan di toko yang sama (same-store sales) sepanjang tahun lalu karena lemahnya permintaan di pertengahan Desember.
Saham American Airlines merosot 4,13% setelah maskapai nomor satu di AS itu menurunkan perkiraan laba dan pendapatannya di kuartal keempat.
Selain itu, masih berlanjutnya penutupan pemerintahan atau government shutdown di AS ikut membebani pasar. Penutupan tersebut telah berlangsung sejak 22 Desember setelah Presiden Donald Trump dan politisi Partai Demokrat berseteru terkait dana tembok perbatasan.
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengatakan penutupan pemerintahan yang terus berlanjut dapat berisiko menurunkan peringkat utang AS dari triple A saat ini.
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengatakan penutupan pemerintahan yang terus berlanjut dapat berisiko menurunkan peringkat utang AS dari triple A saat ini.
(prm) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Most Popular