Internasional

Penutupan Pemerintah Berlanjut, Peringkat Utang AS Bisa Turun

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
10 January 2019 12:29
AS terancam kehilangan peringkat utang atau sovereign credit rating AAA miliknya tahun ini, kata Fitch, bila government shutdown berlanjut.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) terancam kehilangan peringkat utang atau sovereign credit rating AAA miliknya tahun ini, kata Fitch, Rabu (9/1/2019). Ini bisa terjadi karena penutupan pemerintahan atau government shutdown yang terjadi sejak 22 Desember dapat berdampak pada kemampuan pemerintah itu untuk meloloskan anggaran negara.

Kebuntuan antara Presiden AS Donald Trump dan para pimpinan Partai Demokrat terkait pendanaan bagi sembilan lembaga pemerintah memasuki hari ke-19, Rabu. Demokrat masih menolak keras permintaan pendanaan tembok batas dengan Meksiko yang diajukan Trump.


"Saya rasa para pihak memperhatikan angka-angka Kantor Anggaran Kongres (Congressional Budget Office/ CBO). Jika mereka memperhatikan itu, Anda bisa melihat tingkat utang bergerak naik, Anda lihat beban bunga pemerintah AS bergerak naik dalam beberapa dekade," kata James McCormack, kepala sovereign rating global di Fitch, kepada CNBC "Squawk Box" hari Rabu.

"Ada kebutuhan semacam penyesuaian fiskal untuk menutup itu atau defisit akan bergerak lebih tinggi dan Anda perlu meminjam uang untuk membayar bunga utang tersebut," tambahnya, dilansir dari CNBC International.

Penutupan Pemerintah Berlanjut, Peringkat Utang AS Bisa TurunFoto: Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Carlos Barria)

Berbicara dalam sebuah acara di London beberapa saat setelahnya, McCormick mengatakan "Jika shutdown ini terus berlanjut hingga 1 Maret dan batas atas utang menjadi masalah beberapa bulan kemudian, kami mungkin perlu mulai memikirkan kerangka kebijakan, ketidakmampuan untuk meloloskan anggaran... Dan apakah semua itu sejalan dengan peringkat triple A."


"Dari sudut pandang peringkat utang, level utanglah yang menjadi masalah," tambahnya, menurut Reuters.

Kebuntuan pembahasan anggaran itu telah membuat beberapa lembaga federal ditutup dan sekitar 800.000 pegawainya terpaksa dirumahkan atau bekerja tanpa dibayar sejak 22 Desember lalu.


(wed) Next Article Dolar Sebenarnya Lagi Loyo, Tapi Kenapa Rupiah Juga Lemah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular