
Kasus Khashoggi tak Berdampak, Global Bond Arab Laris Manis
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
10 January 2019 19:36

Riyadh, CNBC Indonesia - Penerbitan obligasi global Arab Saudi pada awal tahun ini menuai respons positif dari pasar. Dari target indikatif US$ 7,5 miliar yang jatuh tempo pada 2029 dan 2050, tawaran yang masuk ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) justru mencapai US$ 27,5 miliar.
Demikian laporan Reuters pada Kamis (10/1/2019) dengan mengutip dokumen yang dikeluarkan oleh salah satu bank yang memimpin kesepakatan tersebut. Penjualan obligasi global Arab Saudi bertepatan dengan kondisi pasar negara berkembang yang semakin membaik, ditandai peningkatan imbal hasil beberapa pekan belakangan.
"Penerbitan ini mendapat minat yang signifikan dari investor internasional, dengan order book mencapai US$ 27,5 miliar," tulis laporan Kementerian Keuangan.
Bagi para analis, keberhasilan ini membuktikan sentimen negatif yang berpotensi hadir seiring kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tak terbukti. Khashoggi dibunuh pada Oktober lalu di Istanbul, Turki. Sampai sekarang, kasus itu belum menemui titik terang, terutama ihwal otak pembunuhan Khashoggi.
Analis Union Investment Sergey Dergachev menilai investor telah menepikan kasus pembunuhan Khashoggi. Sentimen positif justru hadir setelah Raja Salman melakukan perombakan kabinet sekitar dua pekan lalu.
"Ketika anda menerbitkan di antara yang pertama di awal Januari, ini merupakan tes yang baik untuk persepsi pasar, untuk kredit anda, dan investor memiliki saldo tunai untuk mulai bekerja," kata Dergachev.
Utang publik Saudi berjumlah 560 miliar riyal (US $ 149,29 miliar) atau 19,1% terhadap PDB pada 2018. Anggaran negara tahun ini memperkirakan kenaikan utang Saudi menjadi 678 miliar riyal atau 21,7% dari PDB tahun ini. Negara ini diberi peringkat A1 oleh Moody's dan A+ oleh Fitch.
(miq/miq) Next Article Dua Faktor Ini Bikin Arab Optimistis Harga Minyak Bisa Naik
Demikian laporan Reuters pada Kamis (10/1/2019) dengan mengutip dokumen yang dikeluarkan oleh salah satu bank yang memimpin kesepakatan tersebut. Penjualan obligasi global Arab Saudi bertepatan dengan kondisi pasar negara berkembang yang semakin membaik, ditandai peningkatan imbal hasil beberapa pekan belakangan.
"Penerbitan ini mendapat minat yang signifikan dari investor internasional, dengan order book mencapai US$ 27,5 miliar," tulis laporan Kementerian Keuangan.
![]() |
Bagi para analis, keberhasilan ini membuktikan sentimen negatif yang berpotensi hadir seiring kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tak terbukti. Khashoggi dibunuh pada Oktober lalu di Istanbul, Turki. Sampai sekarang, kasus itu belum menemui titik terang, terutama ihwal otak pembunuhan Khashoggi.
Analis Union Investment Sergey Dergachev menilai investor telah menepikan kasus pembunuhan Khashoggi. Sentimen positif justru hadir setelah Raja Salman melakukan perombakan kabinet sekitar dua pekan lalu.
"Ketika anda menerbitkan di antara yang pertama di awal Januari, ini merupakan tes yang baik untuk persepsi pasar, untuk kredit anda, dan investor memiliki saldo tunai untuk mulai bekerja," kata Dergachev.
Utang publik Saudi berjumlah 560 miliar riyal (US $ 149,29 miliar) atau 19,1% terhadap PDB pada 2018. Anggaran negara tahun ini memperkirakan kenaikan utang Saudi menjadi 678 miliar riyal atau 21,7% dari PDB tahun ini. Negara ini diberi peringkat A1 oleh Moody's dan A+ oleh Fitch.
![]() |
(miq/miq) Next Article Dua Faktor Ini Bikin Arab Optimistis Harga Minyak Bisa Naik
Most Popular