Rupiah & Saham Positif, Pasar Obligasi Ikutan Menguat

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
10 January 2019 19:33
Harga obligasi rupiah pemerintah menguat terbatas sore ini
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah menguat terbatas pada Kamis sore ini akibat sentimen positif regional. 

Penguatan didukung sentimen 'angin segar' dari pernyataan Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng tentang hasil pertemuan pemerintah China-AS terkait damai dagang kedua negara.  

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang lainnya.

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
 

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. 

Seri yang paling menguat adalah FR0078 dengan penurunan yield 2,9 basis poin (bps) menjadi 7,92%.

Besaran 100 bps setara dengan 1%.
 Dari China, sentimen global membaik setelah Gao Feng menjelaskan bahwa beberapa hal yang berhasil dikembangkan dalam pertemuan China-AS adalah isu-isu struktural seperti pemaksaan transfer teknologi dan perlindungan kekayaan intelektual. 

Sebelumnya, pemaksaan transfer teknologi dan perlindungan kekayaan intelektual merupakan permasalahan yang sangat sulit untuk diselesaikan sejauh ini.  

Yield Obligasi Negara Acuan 10 Jan 2019
SeriJatuh tempoYield 9 Jan 2019 (%) Yield 10 Jan 2019 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 10 Jan'19
FR00775 tahun7.8617.856-0.507.8016
FR007810 tahun7.9517.922-2.907.8814
FR006815 tahun8.2758.2952.008.2551
FR007920 tahun8.3378.33-0.708.3068
Avg movement-0.52
Sumber: Refinitiv  

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat.

Indeks tersebut naik 0,05 poin (0,02%) menjadi 236,68 dari posisi kemarin 236,62. 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 522 bps, melebar tipis dari posisi kemarin 521 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun signifikan hingga 2,69% dari posisi kemarin 2,73%. 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 902,44 triliun SBN, atau 37,81% dari total beredar Rp 2.386 triliun berdasarkan data per 8 Januari.  

Angka kepemilikannya masih positif Rp 9,19 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Posisi kepemilikan tersebut kembali menembus rekor nominal kepemilikan SBN oleh investor asing, setelah sebelumnya rekor tertinggi tercatat pertama kali menembus level psikologis Rp 900 triliun pada 30 November, tepatnya pada Rp 900,59 triliun. 


Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar ekuitas dan pasar uang.
 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,9% menjadi 6.328,71 pada perdagangan Kamis ini, sedangkan nilai tukar rupiah menguat 0,5% menjadi Rp 14.050 /dolar AS. 

Pelemahan dolar AS tidak seiring dengan naiknya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang menguat 0,09% menjadi 95.309. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi di Brasil, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Afsel, dan Indonesia.

Di negara maju, apresiasi dialami pasar bund Jerman, OAT Perancis, gilts Inggris, JGB Jepang, dan US Treasury di AS.  

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 9 Jan 2019 (%) Yield 10 Jan 2019 (%)Selisih (basis poin)
Brasil9.149.125-1.50
China3.133.141.00
Jerman0.2150.19-2.50
Perancis0.7110.677-3.40
Inggris 1.2591.247-1.20
India7.4547.482.60
Italia2.8992.9080.90
Jepang0.0310.027-0.40
Malaysia4.0814.077-0.40
Filipina6.8666.764-10.20
Rusia8.448.462.00
Singapura2.2782.218-6.00
Thailand2.582.545-3.50
Turki16.3516.350.00
Amerika Serikat2.7282.697-3.10
Afrika Selatan8.788.76-2.00
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular