Skor Hari Ini: Rupiah 3 - 7 Mata Uang Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 January 2019 14:45
Ini Penyebab Rupiah Lesu di Asia
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Beberapa faktor menjadi pemberat langkah rupiah. Pertama adalah harga minyak yang merangkak naik. Pada pukul 14:24 WIB, harga minyak jenis brent naik 0,23% sementara light sweet bertambah 0,19%. 

Sejak awal 2019, harga si emas hitam dalam tren menanjak. Dibandingkan dengan posisi akhir 2018, harga brent melesat 6,88% dan light sweet melonjak 7,09%. 

Kenaikan harga minyak yang berlangsung konstan menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek transaksi berjalan (current account) Indonesia. Jika tren ini berlanjut, maka beban impor minyak akan semakin besar sehingga defisit transaksi berjalan kian lebar. 

Tanpa pasokan valas yang memadai dari ekspor-impor barang dan jasa, rupiah akan kekurangan' darah'. Fundamental penyokong rupiah menjadi rapuh sehingga rentan melemah. 

Faktor kedua adalah penguatan rupiah yang agak terlalu tajam di hadapan mata uang Asia. Sejak akhir 2018, rupiah menguat 1,17 di hadapan yen Jepang. Kemudian terhadap yuan China, rupiah perkasa dengan penguatan 1,34%. 

Di level Asia Tenggara, rupiah telah terapresiasi 1,32% terhadap dolar Singapura dalam periode yang sama. Sedangkan terhadap peso Filipina, rupiah menguat hingga 1,51%. 

Penguatan rupiah yang sudah kencang ini menyebabkan mudah terserang koreksi teknikal (technical correction). Kemungkinan faktor ini yang mendominasi pelemahan rupiah terhadap mayoritas mata uang Benua Kuning.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular