Skor Hari Ini: Rupiah 3 - 7 Mata Uang Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 January 2019 14:45
Skor Hari Ini: Rupiah 3 - 7 Mata Uang Asia
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Malang betul nasib rupiah. Mata uang Tanah Air yang sempat menguat meyakinkan terpaksa harus menerima kenyataan tersalip oleh dolar Amerika Serikat (AS). Namun tidak hanya dolar AS, mata uang Asia pun cenderung menguat di hadapan rupiah. 

Pada Selasa (8/1/2018) pukul 14:08 WIB, US$ 1 di pasar spot sama dengan Rp 14.136. Rupiah melemah 0,36% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Padahal rupiah mampu menguat pada saat pembukaan pasar. Bahkan penguatan rupiah sempat menebal dan dolar AS mampu didorong ke bawah Rp 14.000. 


Namun kekuatan rupiah itu hanya sekadar fatamorgana. Rupiah kemudian terus kehilangan penguatannya dan jelang tengah hari sudah masuk ke tertitori depresiasi dan belum mampu melepaskan diri. 


Mata uang Asia lainnya memang melemah di hadapan dolar AS. Namun pelemahan rupiah menjadi salah satu yang paling dalam. Dengan depresiasi 0,36%, rupiah adalah mata uang terlemah kedua di Asia. Rupiah hanya lebih baik dari won Korea Selatan.  

Rupiah yang dalam 2 hari terakhir menjadi raja Asia, kini harus menerima kenyataan terlempar dari takhta. Dari raja, rupiah kini bukan siapa-siapa. 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia pada pukul 14:12 WIB: 

 

Namun tidak hanya di hadapan dolar AS. Terhadap mayoritas mata uang Asia pun rupiah kurang bertaji. Rupiah hanya menguat terhadap won, ringgit Malaysia, dan baht Thailand tetapi melemah melawan mata uang Benua Kuning lainnya. Rupiah kalah dengan skor 3-7.

Berikut perkembangan nilai tukar mata uang utama Asia terhadap rupiah pada pukul 14:22 WIB: 

 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Beberapa faktor menjadi pemberat langkah rupiah. Pertama adalah harga minyak yang merangkak naik. Pada pukul 14:24 WIB, harga minyak jenis brent naik 0,23% sementara light sweet bertambah 0,19%. 

Sejak awal 2019, harga si emas hitam dalam tren menanjak. Dibandingkan dengan posisi akhir 2018, harga brent melesat 6,88% dan light sweet melonjak 7,09%. 

Kenaikan harga minyak yang berlangsung konstan menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek transaksi berjalan (current account) Indonesia. Jika tren ini berlanjut, maka beban impor minyak akan semakin besar sehingga defisit transaksi berjalan kian lebar. 

Tanpa pasokan valas yang memadai dari ekspor-impor barang dan jasa, rupiah akan kekurangan' darah'. Fundamental penyokong rupiah menjadi rapuh sehingga rentan melemah. 

Faktor kedua adalah penguatan rupiah yang agak terlalu tajam di hadapan mata uang Asia. Sejak akhir 2018, rupiah menguat 1,17 di hadapan yen Jepang. Kemudian terhadap yuan China, rupiah perkasa dengan penguatan 1,34%. 

Di level Asia Tenggara, rupiah telah terapresiasi 1,32% terhadap dolar Singapura dalam periode yang sama. Sedangkan terhadap peso Filipina, rupiah menguat hingga 1,51%. 

Penguatan rupiah yang sudah kencang ini menyebabkan mudah terserang koreksi teknikal (technical correction). Kemungkinan faktor ini yang mendominasi pelemahan rupiah terhadap mayoritas mata uang Benua Kuning.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular