
Wall Street Berdebar Menanti Hasil Diskusi Dagang AS-China
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
08 January 2019 06:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street mengalami sesi perdagangan bergejolak, Senin (7/1/2019), namun berhasil menutup sesi di zona hijau. Para investor memantau ketat perkembangan perundingan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berlangsung hari Senin hingga Selasa ini.
Dow Jones Industrial Average menguat 98,18 poin atau 0,42%, S&P 500 melompat 0,7%, dan Nasdaq Composite melesat naik 1,26%.
Dow Jones sempat anjlok hingga 131,57 poin akibat aksi ambil untung dan mencapai titik tertinggi dalam perdagangan hari Senin setelah melompat 254,58 poin, tulis CNBC International.
Sektor konsumer dan energi menjadi pendorong kinerja S&P 500 hari Senin. Sektor konsumer tercatat bertambah 2,36% sementara sektor energi menanjak 1,3% setelah harga minyak WTI menguat 1,2%.
Hari Jumat pekan lalu, indeks-indeks acuan Wall Street mencatatkan reli 3% lebih setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral akan fleksibel dalam pendekatan kebijakan moneternya. Data ketenagakerjan yang lebih baik dari perkiraan ikut mendorong penguatan Wall Street.
"January effect sepertinya akan berlanjut namun pasar akan sangat bergairah saat pembicaraan dagang berlanjut," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.
"Kunci yang sebenarnya adalah perdagangan. Tanda apapun yang menunjukkan perundingan perdagangan berlangsung baik akan mendorong penguatan pasar," tambahnya.
Menurut Reuters, kementerian luar negeri China pada hari Senin mengatakan kedua negara telah menunjukkan keinginan kuat untuk bekerja sama. Kementerian juga mengatakan China siap untuk menyelesaikan perseteruan dagang berdasarkan posisi yang setara dengan AS.
Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengatakan pelemahan yang terjadi di ekonomi China memberi Beijing insentif tambahan untuk mengusahakan penyelesaian perang dagang.
"Saya rasa China akan berusaha menyelesaikan ini. Ekonomi mereka sedang tidak baik," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average menguat 98,18 poin atau 0,42%, S&P 500 melompat 0,7%, dan Nasdaq Composite melesat naik 1,26%.
Dow Jones sempat anjlok hingga 131,57 poin akibat aksi ambil untung dan mencapai titik tertinggi dalam perdagangan hari Senin setelah melompat 254,58 poin, tulis CNBC International.
Hari Jumat pekan lalu, indeks-indeks acuan Wall Street mencatatkan reli 3% lebih setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral akan fleksibel dalam pendekatan kebijakan moneternya. Data ketenagakerjan yang lebih baik dari perkiraan ikut mendorong penguatan Wall Street.
"January effect sepertinya akan berlanjut namun pasar akan sangat bergairah saat pembicaraan dagang berlanjut," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.
"Kunci yang sebenarnya adalah perdagangan. Tanda apapun yang menunjukkan perundingan perdagangan berlangsung baik akan mendorong penguatan pasar," tambahnya.
Menurut Reuters, kementerian luar negeri China pada hari Senin mengatakan kedua negara telah menunjukkan keinginan kuat untuk bekerja sama. Kementerian juga mengatakan China siap untuk menyelesaikan perseteruan dagang berdasarkan posisi yang setara dengan AS.
Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengatakan pelemahan yang terjadi di ekonomi China memberi Beijing insentif tambahan untuk mengusahakan penyelesaian perang dagang.
"Saya rasa China akan berusaha menyelesaikan ini. Ekonomi mereka sedang tidak baik," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular