Rupiah Masih Terbaik di Asia, Tapi Awas Terpeleset!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 January 2019 17:03
Jangan Puas Dulu, Rupiah!
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Dari dalam negeri, penguatan rupiah juga disebabkan oleh intervensi Bank Indonesia (BI). Dalam beberapa hari terakhir, bank sentral cukup aktif masuk di pasar Domestic Non-Deliverable Forwards (NDF). 

"BI tetap memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat. BI mengawal penguatan tersebut dengan membuka lelang DNDF dan dilanjutkan dengan intervensi bilateral melalui delapan broker secara firm," tegas Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI. 


Namun, investor patut waspada karena rupiah sudah menguat tajam dalam beberapa hari terakhir. Sejak awal tahun, rupiah sudah menguat 2,17% terhadap dolar AS. 

Penguatan rupiah dalam periode tersebut juga menjadi yang terbaik dibandingkan mata uang Asia lainnya. Misalnya yen Jepang menguat 1,28%, yuan China menguat 0,38%, dolar Singapura menguat 0,42%, dan ringgit Malaysia menguat 0,43%. 

Di balik penguatan tajam yang berlangsung selama beberapa waktu, tersimpan risiko koreksi teknikal (technical correction). Saat penguatan rupiah sudah begitu tajam, sebagian investor akan merasa keuntungan yang diperoleh sudah cukup menggiurkan untuk dicairkan. 

Ketika investor ramai-ramai mencairkan cuan, maka rupiah akan terkena tekanan jual dan nilainya melemah. Oleh karena itu, rupiah belum bisa berpuas diri karena kemungkinan untuk terpeleset masih tinggi.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular