Kejayaan Rupiah Terbentang dari Asia Hingga Eropa

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 January 2019 14:44
Kejayaan Rupiah Terbentang dari Asia Hingga Eropa
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam di perdagangan pasar spot hari ini. Namun tidak hanya dolar AS, mata uang Asia dan Eropa pun tunduk terhadap kedigdayaan rupiah.

Pada Senin (7/1/2019), pukul 14:01 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.060. Rupiah menguat sampai 1,44% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Mayoritas mata uang Asia sejatinya menguat di hadapan dolar AS. Namun penguatan rupiah begitu mencolok karena tidak ada mata uang lain yang mampu menguat sampai 1%. Rupiah pun nyaman duduk di singgasana takhta raja Asia.

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 14:04 WIB:



Keperkasaan rupiah tidak hanya di hadapan dolar AS. Terhadap mata uang Asia, rupiah pun berjaya. Bahkan melawan sebagian besarmata uang Benua Kuning, penguatan rupiah juga terlihat begitu tajam di kisaran 1%.

Berikut perkembangan nilai tukar mata uang Asia terhadap rupiah pada pukul 14:08 WIB:



Sementara di hadapan euro, rupiah menguat 0,86% pada pukul 14:25 WIB. Lalu melawan poundsterling, rupiah perkasa dengan apresiasi 1,19%. Kemudian terhadap franc Swiss, rupiah mampu melesat dengan penguatan 1,16%.

(TIM RISET CNBC INDONESIA)

Rupiah memang sudah cukup lama tertekan. Selama 2018, rupiah melemah 7,07% terhadap greenback. Pelemahan rupiah menjadi yang terdalam kedua di Asia, hanya lebih baik dari rupee India.


Di hadapan yen Jepang, rupiah melemah 0,87% selama 2018. Sementara terhadap won Korea Selatan, depresiasi rupiah adalah 0,15%.

Di level Asia Tenggara, rupiah melemah 2,09% terhadap baht Thailand. Terhadap peso Filipina pun rupiah terdepresiasi 1,64%.

Terhadap mata uang Benua Biru, rupiah pun tak berdaya pada 2018. Di hadapan euro, rupiah amblas 1,18%. Sedangkan terhadap poundsteling, rupiah melemah 0,13% dan melawan franc minus sampai 5,28%.

Oleh karena itu, ruang penguatan bagi rupiah cukup terbuka. Istilahnya technical rebound, penguatan yang terjadi setelah siklus pelemahan. Rupiah yang sudah murah membuat mata uang menarik di mata investor sehingga mendorong aksi borong yang memperkuat nilainya.

Selain itu, keperkasaan rupiah juga ditopang oleh intervensi Bank Indonesia (BI). Dalam beberapa hari terakhir, bank sentral cukup aktif masuk di pasar Domestic Non-Deliverable Forwards (NDF).

"BI tetap memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat. BI mengawal penguatan tersebut dengan membuka lelang DNDF dan dilanjutkan dengan intervensi bilateral melalui delapan broker secara firm," tegas Nanang Hendarsah, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular