
Bursa Jepang Dibuka Meroket 3% Lebih
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
07 January 2019 07:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Jepang dibuka melesat naik 3% lebih, Senin (7/1/2019), sejalan dengan pasar saham Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang mencatatkan reli akhir pekan lalu.
Berbagai bursa global ramai-ramai menguat tajam hari Jumat lalu setelah dirilisnya data lapangan kerja AS yang kuat serta pernyataan dovish dari gubernur bank sentral Federal Reserve, Jerome Powell.
Indeks acuan Nikkei 225 melompat 3,06% ke posisi 20.159,96 di awal perdagangan sementara indeks topix melaju 3,05% ke 1.515,99, AFP melaporkan.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, indeks-indeks Wall Street mencatat kinerja ciamik. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 3,29%, S&P 500 menanjak 3,43%, dan Nasdaq Composite melompat 4,26%.
Investor memberi apresiasi terhadap rilis data ketenagakerjaan AS. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat penciptaan lapangan kerja baru pada Desember 2018 adalah 312.000. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak Februari 2018.
Selain itu, Powell juga menyampaikan komentar bernada dovish dalam sebuah pertemuan hari Jumat.
"Kami akan sabar memantau perkembangan perekonomian. Kami selalu siap untuk mengubah stance (posisi) kebijakan dan mengubahnya secara signifikan," ungkapnya di depan forum American Economic Association, dikutip dari Reuters.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Berbagai bursa global ramai-ramai menguat tajam hari Jumat lalu setelah dirilisnya data lapangan kerja AS yang kuat serta pernyataan dovish dari gubernur bank sentral Federal Reserve, Jerome Powell.
Indeks acuan Nikkei 225 melompat 3,06% ke posisi 20.159,96 di awal perdagangan sementara indeks topix melaju 3,05% ke 1.515,99, AFP melaporkan.
Investor memberi apresiasi terhadap rilis data ketenagakerjaan AS. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat penciptaan lapangan kerja baru pada Desember 2018 adalah 312.000. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak Februari 2018.
Selain itu, Powell juga menyampaikan komentar bernada dovish dalam sebuah pertemuan hari Jumat.
"Kami akan sabar memantau perkembangan perekonomian. Kami selalu siap untuk mengubah stance (posisi) kebijakan dan mengubahnya secara signifikan," ungkapnya di depan forum American Economic Association, dikutip dari Reuters.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Most Popular