
Angin Segar dari China Bawa Bursa Saham Asia Menghijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 January 2019 18:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini: indeks Shanghai naik 2,05%, indeks Hang Seng naik 2,24%, indeks Strait Times naik 1,54%, dan indeks Kospi naik 0,83%.
3 kabar baik yang datang dari China membuat pelaku pasar saham Asia berbunga-bunga. Pada pagi hari, Composite PMI periode Desember 2018 versi Caixin diumumkan sebesar 52,2, mengalahkan capaian periode sebelumnya yang sebesar 51,9, seperti dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, Services PMI periode Desember 2018 versi Caixin diumumkan sebesar 53,9, juga mengalahkan capaian periode sebelumnya yang sebesar 53,8.
Masih pada pagi hari, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa China dan AS akan mengadakan dialog dagang di tingkat wakil menteri pada 7-8 Januari.
Delegasi AS yang dipimpin oleh Deputy U.S. Trade Representative Jeffrey Gerrish akan datang ke China untuk menggelar diskusi yang positif dan konstrukstif, kata Kementerian Perdagangan China melalui pernyataan di halaman resminya.
Memasuki siang hari, giliran Perdana Menteri China Li Keqiang yang mengambil alih panggung. Li mengatakan bahwa China akan memotong tingkat Giro Wajib Minimum (GWM) dan tingkat pajak. Pemotongan tingkat GWM salah satunya akan diarahkan untuk memberikan dukungan pembiayaan bagi perusahaan swasta.
Pernyataan Li dibuat pasca mengunjungi Bank of China selaku bank sentral serta 2 bank terbesar di Negeri Panda yakni Industrial and Commercial Bank of China dan China Construction Bank.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!
3 kabar baik yang datang dari China membuat pelaku pasar saham Asia berbunga-bunga. Pada pagi hari, Composite PMI periode Desember 2018 versi Caixin diumumkan sebesar 52,2, mengalahkan capaian periode sebelumnya yang sebesar 51,9, seperti dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, Services PMI periode Desember 2018 versi Caixin diumumkan sebesar 53,9, juga mengalahkan capaian periode sebelumnya yang sebesar 53,8.
Memasuki siang hari, giliran Perdana Menteri China Li Keqiang yang mengambil alih panggung. Li mengatakan bahwa China akan memotong tingkat Giro Wajib Minimum (GWM) dan tingkat pajak. Pemotongan tingkat GWM salah satunya akan diarahkan untuk memberikan dukungan pembiayaan bagi perusahaan swasta.
Pernyataan Li dibuat pasca mengunjungi Bank of China selaku bank sentral serta 2 bank terbesar di Negeri Panda yakni Industrial and Commercial Bank of China dan China Construction Bank.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular