Krakatau Steel akan Akuisisi 3 Perusahaan Baja
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 January 2019 11:44
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan bermitra dengan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) karya untuk mengakuisisi perusahaan baja nasional yang sudah mulai berhenti beroperasi.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan akuisisi ini akan mulai dilakukan pada kuartal kedua dan ketiga 2019 ini, sementara saat ini perusahaan masih berfokus untuk melakukan restrukturisasi keuangannya. Dengan akuisisi ini ditujukan untuk mendapatkan kapasitas produksi sampai dengan 1 juta ton.
"Dengan BUMN karya akuisisinya, sistemnya partner tapi kita mayoritas, belum boleh ngomong dnegan siapa karena mereka Tbk juga. Yang konkrit satu, satu lagi sedang bicara tapi beda sasaran, yang kita pelajari ada beberapa (untuk diakuisisi)," kata Silmy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (4/1).
Menurut dia, saat ini perusahaan sudah memulai proses trial produksi di pabrik yang akan diakuisisi tersebut.
Adapun akuisisi ini merupakan salah bentuk langkah meningkatkan pertumbuhan kinerja perseroan dengan pola anorganik.
Langkah akuisisi ini sekaligus untuk mendukung program pemerintah memenuhi produksi 10 juta ton di kluster industri baja Cilegon.
(hps) Next Article KRAS Raih Pendapatan US$ 689,8 Juta di Kuartal I 2023
Rencananya, dari 2-3 perusahaan yang akan diakuisisi, perusahaan baja BUMN ini akan bekerja sama dengan dua perusahaan konstruksi.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan akuisisi ini akan mulai dilakukan pada kuartal kedua dan ketiga 2019 ini, sementara saat ini perusahaan masih berfokus untuk melakukan restrukturisasi keuangannya. Dengan akuisisi ini ditujukan untuk mendapatkan kapasitas produksi sampai dengan 1 juta ton.
"Dengan BUMN karya akuisisinya, sistemnya partner tapi kita mayoritas, belum boleh ngomong dnegan siapa karena mereka Tbk juga. Yang konkrit satu, satu lagi sedang bicara tapi beda sasaran, yang kita pelajari ada beberapa (untuk diakuisisi)," kata Silmy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (4/1).
Menurut dia, saat ini perusahaan sudah memulai proses trial produksi di pabrik yang akan diakuisisi tersebut.
Langkah akuisisi ini sekaligus untuk mendukung program pemerintah memenuhi produksi 10 juta ton di kluster industri baja Cilegon.
(hps) Next Article KRAS Raih Pendapatan US$ 689,8 Juta di Kuartal I 2023
Most Popular