
Masih Diselimuti Awan Gelap, Bursa Saham Asia Kembali Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 January 2019 09:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia kembali melemah pada perdagangan hari ini. Pada pembukaan perdagangan, indeks Nikkei anjlok 1,8%, indeks Shanghai melemah 0,74%, indeks Hang Seng turun 0,47%, indeks Strait Times terpangkas 0,63%, dan indeks Kospi terpeleset 0,07%.
Perlambatan ekonomi di AS dan Asia membuat investor bermain defensif dengan melepas instrumen berisiko seperti saham. Dari AS, indeks aktivitas industri manufaktur versi ISM periode Desember 2018 diumumkan di level di 54,1, jauh di bawah capaian bulan sebelumnya yaitu 59,3. Penurunan sebesar 5,2 poin tersebut menjadi koreksi terdalam sejak Oktober 2008.
Dari kawasan Asia, pada pagi hari ini Manufacturing PMI Hong Kong periode Desember 2018 versi Nikkei diumumkan di level 48. Capaian ini memang membaik dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 47,1, namun angka di bawah 50 tetap saja menunjukkan adanya kontraksi.
Sebelumnya, perlambatan ekonomi di China dikonfirmasi oleh CEO Apple Tim Cook. Dalam surat yang ditulis oleh Cook kepada para investor, Apple merivisi ke bawah target pendapatan kuartal 1 tahun fiskal 2019 yang berakhir pada 29 Desember.
Perusahaan berlogo apel kroak tersebut menurunkan proyeksi pendapatannya menjadi US$ 84 miliar (Rp 1.210 triliun) dari yang sebelumnya US$ 89 miliar hingga US$ 93 miliar. Perlambatan ekonomi di China yang begitu signifikan yang pada akhirnya menekan penjualan iPhone seri terbaru merupakan salah satu alasan dari dipangkasnya proyeksi pendapatan perusahaan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!
Perlambatan ekonomi di AS dan Asia membuat investor bermain defensif dengan melepas instrumen berisiko seperti saham. Dari AS, indeks aktivitas industri manufaktur versi ISM periode Desember 2018 diumumkan di level di 54,1, jauh di bawah capaian bulan sebelumnya yaitu 59,3. Penurunan sebesar 5,2 poin tersebut menjadi koreksi terdalam sejak Oktober 2008.
Dari kawasan Asia, pada pagi hari ini Manufacturing PMI Hong Kong periode Desember 2018 versi Nikkei diumumkan di level 48. Capaian ini memang membaik dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 47,1, namun angka di bawah 50 tetap saja menunjukkan adanya kontraksi.
Sebelumnya, perlambatan ekonomi di China dikonfirmasi oleh CEO Apple Tim Cook. Dalam surat yang ditulis oleh Cook kepada para investor, Apple merivisi ke bawah target pendapatan kuartal 1 tahun fiskal 2019 yang berakhir pada 29 Desember.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular