
Perlambatan Ekonomi China Bawa Indeks Shanghai Dibuka Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 January 2019 08:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melemah 0,7% ke level 2.446,02, sementara indeks Hang Seng turun 0,47% ke level 24.946,12.
Perlambatan ekonomi di China membuat investor kembali melepas saham-saham di China dan Hong Kong. Pasca serangkaian rilis data ekonomi dengan tegas menunjukkan adanya perlambatan di Negeri Panda, kini kabar serupa datang dari pernyataan CEO Apple Tim Cook.
Dalam surat yang ditulis oleh CEO Apple Tim Cook kepada para investor, Apple merivisi ke bawah target pendapatan kuartal 1 tahun fiskal 2019 yang berakhir pada 29 Desember.
Perusahaan berlogo apel kroak tersebut menurunkan proyeksi pendapatannya menjadi US$ 84 miliar (Rp 1.210 triliun) dari yang sebelumnya US$ 89 miliar hingga US$ 93 miliar. Perlambatan ekonomi di China yang begitu signifikan yang pada akhirnya menekan penjualan iPhone seri terbaru merupakan salah satu alasan dari dipangkasnya proyeksi pendapatan perusahaan.
Pada hari ini, data Composite PMI dan Services PMI China periode Desember 2018 versi Caixin akan dirilis. RIlis data ini akan memberikan petunjuk lebih lanjut bagi investor terkait dengan seberapa dalam perlambatan ekonomi yang sedang terjadi di China.
Pada pagi hari ini, Manufacturing PMI Hong Kong periode Desember 2018 versi Nikkei diumumkan di level 48. Capaian ini memang membaik dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 47,1, namun angka di bawah 50 tetap saja menunjukkan adanya kontraksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Perlambatan ekonomi di China membuat investor kembali melepas saham-saham di China dan Hong Kong. Pasca serangkaian rilis data ekonomi dengan tegas menunjukkan adanya perlambatan di Negeri Panda, kini kabar serupa datang dari pernyataan CEO Apple Tim Cook.
Dalam surat yang ditulis oleh CEO Apple Tim Cook kepada para investor, Apple merivisi ke bawah target pendapatan kuartal 1 tahun fiskal 2019 yang berakhir pada 29 Desember.
Perusahaan berlogo apel kroak tersebut menurunkan proyeksi pendapatannya menjadi US$ 84 miliar (Rp 1.210 triliun) dari yang sebelumnya US$ 89 miliar hingga US$ 93 miliar. Perlambatan ekonomi di China yang begitu signifikan yang pada akhirnya menekan penjualan iPhone seri terbaru merupakan salah satu alasan dari dipangkasnya proyeksi pendapatan perusahaan.
Pada pagi hari ini, Manufacturing PMI Hong Kong periode Desember 2018 versi Nikkei diumumkan di level 48. Capaian ini memang membaik dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 47,1, namun angka di bawah 50 tetap saja menunjukkan adanya kontraksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular