
Analisis Teknikal
Yen Dianggap Lebih Aman, Dolar Jadi Tak Berdaya
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 January 2019 20:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor cenderung beralih ke mata uang yen Jepang dari pada dolar AS karena dianggap lebih aman seiring dengan perlambatan ekonomi China dan global. Yen terhadap dolar bahkan sempat menyentuh titik terkuatnya hingga 4,4 persen hari ini.
Penguatan cukup tinggi tersebut mencerminkan kecemasan yang mendalam tentang kondisi ekonomi global. Yen nampaknya menjadi mata uang utama saat-saat adanya gejolak ekonomi, pelaku pasar percaya bahwa investor Jepang yang berinvestasi di luar negeri akan kembali ke Jepang.
Secara mingguan, Yen naik 5,3 persen dalam lima minggu, menjadikan mata uang utama dengan kinerja terbaik sejak awal Desember, ketika tensi kekhawatiran ekonomi global meningkat.
Kekhawatiran tentang ekonomi AS dan perubahan ekspektasi investor terhadap kenaikan suku bunga nampaknya membuat pelaku pasar memilih yen jepang.
Secara teknikal, pergerakan yen terhadap dolar AS cenderung lebih unggul. Hal ini terlihat dari posisi dolar yang bergerak di bawah rata-rata harganya selama lima hari (moving average/MA5).
Yen berpotensi menguat hingga 107,37 sebagai level penghalang penguatan (resistance) terdekat.
Hingga pukul 19:40 WIB, posisi Yen lebih kuat 1,09 persen terhadap dolar AS dengan bergerak pada level 107,69.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article IHSG Cetak Rekor, Perhatikan 4 Saham Ini
Penguatan cukup tinggi tersebut mencerminkan kecemasan yang mendalam tentang kondisi ekonomi global. Yen nampaknya menjadi mata uang utama saat-saat adanya gejolak ekonomi, pelaku pasar percaya bahwa investor Jepang yang berinvestasi di luar negeri akan kembali ke Jepang.
Secara teknikal, pergerakan yen terhadap dolar AS cenderung lebih unggul. Hal ini terlihat dari posisi dolar yang bergerak di bawah rata-rata harganya selama lima hari (moving average/MA5).
![]() |
Hingga pukul 19:40 WIB, posisi Yen lebih kuat 1,09 persen terhadap dolar AS dengan bergerak pada level 107,69.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article IHSG Cetak Rekor, Perhatikan 4 Saham Ini
Most Popular