
Perhatian! Bunga Kredit Bank Akan Naik 25-50 Bps Tahun Ini
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
02 January 2019 14:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Maybank Indonesia harapkan catat Loan to Deposit Ration (LDR) selama 2018 sebesar 95%. Direktur Keuangan Maybank Indonesia, Thilagavathy Nadason, mengatakan akibat likuiditas yang ketat selama 2018, LDR Maybank Indonesia sempat mencatatkan LDR terparah di kuartal III hingga hampir 100%.
"Paling tinggi di kuartal ketiga ya hampir 100% tapi kami harap closing 2018 itu [angkanya] lebih di 95%," ucap Thilagavathy, dalam acara Silaturahmi Tahun Baru 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rabu (2/1).
Thila menambahkan, secara industri LDR sudah naik. Di sisi lain, secara industri juga sudah banyak pilihan dalam pendanaan, misalnya obligasi. Ia memperkirakan LDR tahun 2019 akan berkisar di angka 92%-94% namun lebih banyak aktivitas di pasar saham domestik.
Ia memperkirakan kondisi perbankan di tahun ini tidak akan sedrastis di tahun 2018. Dari segi suku bunga kredit sendiri di 2018, lanjut Thila, walaupun BI rate naik tidak banyak mempengaruhi kenaikan suku bunga kredit untuk Maybank Indonesia.
"Jadi, mau tidak mau tahun 2019 karena cost of fund sudah naik pasti ada catch up. Suku bunga pasti akan naik di 2019 tapi tidak sebesar kenaikan yang di Bank Indonesia karena bank kan sekarang sudah efisien mungkin antara 25-50 bps lah," jelasnya.
Untuk kredit, Thila melanjutkan, tetap akan bergerak sama dengan pertumbuhan ekonomi. Adapun sektor yang akan tetap naik adalah sektor infrastruktur.
Namun demikian, di semester dua pihaknya berharap ada kenaikan investasi terutama sektor yang berkaitan dengan food and beverage dan tekstil.
"Pasti manufacturing ya, logistiknya pasti akan naik tinggi sekali dan dari segi transportasi," ujarnya.
Ia menargekan, pertumbuhan kredit akan sebesar 10%-11% ketimbang pertumbuhan yang ditetapkan pemerintah yakni 11%-12%. Meski pertumbuhan melambat di 2018, namun secara konsolidasi tahun 2019 Maybank mengharapkan bisa mencatatkan pertumbuhan sebesar 6%-8%.
"Kredit kami kan naiknya lebih rendah dibanding bank-bank lain karena agak konservatif dan risk apetite masih sangat ketat jadi peningkatan LDR-nya tidak setajam di bank-bank lain," katanya.
Ia juga menyatakan, pihaknya sudah berencana melakukan pendanaan melalui obligasi, konvensional maupun syariah (sukuk), termasuk MTN. Namun, pihaknya belum melakukan perhitungan.
"Akan lebih jelas setelah kuartal pertama sih. Kami lihat ekonominya seperti apa dan putaran bisnisnya seperti apa. Tapi di kuartal pertama tidak ada rencana," ucapnya.
Di 2019 Maybank menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sama besarannya dengan kredit. Bila kredit diperkirakan tumbuh 9%-10%, maka DPK ditargetkan di kisaran 7%-9%.
(roy) Next Article Dorong Ekonomi, China Pangkas Bunga Acuan Kredit Perbankan
"Paling tinggi di kuartal ketiga ya hampir 100% tapi kami harap closing 2018 itu [angkanya] lebih di 95%," ucap Thilagavathy, dalam acara Silaturahmi Tahun Baru 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rabu (2/1).
Thila menambahkan, secara industri LDR sudah naik. Di sisi lain, secara industri juga sudah banyak pilihan dalam pendanaan, misalnya obligasi. Ia memperkirakan LDR tahun 2019 akan berkisar di angka 92%-94% namun lebih banyak aktivitas di pasar saham domestik.
Untuk kredit, Thila melanjutkan, tetap akan bergerak sama dengan pertumbuhan ekonomi. Adapun sektor yang akan tetap naik adalah sektor infrastruktur.
Namun demikian, di semester dua pihaknya berharap ada kenaikan investasi terutama sektor yang berkaitan dengan food and beverage dan tekstil.
"Pasti manufacturing ya, logistiknya pasti akan naik tinggi sekali dan dari segi transportasi," ujarnya.
Ia menargekan, pertumbuhan kredit akan sebesar 10%-11% ketimbang pertumbuhan yang ditetapkan pemerintah yakni 11%-12%. Meski pertumbuhan melambat di 2018, namun secara konsolidasi tahun 2019 Maybank mengharapkan bisa mencatatkan pertumbuhan sebesar 6%-8%.
"Kredit kami kan naiknya lebih rendah dibanding bank-bank lain karena agak konservatif dan risk apetite masih sangat ketat jadi peningkatan LDR-nya tidak setajam di bank-bank lain," katanya.
Ia juga menyatakan, pihaknya sudah berencana melakukan pendanaan melalui obligasi, konvensional maupun syariah (sukuk), termasuk MTN. Namun, pihaknya belum melakukan perhitungan.
"Akan lebih jelas setelah kuartal pertama sih. Kami lihat ekonominya seperti apa dan putaran bisnisnya seperti apa. Tapi di kuartal pertama tidak ada rencana," ucapnya.
Di 2019 Maybank menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sama besarannya dengan kredit. Bila kredit diperkirakan tumbuh 9%-10%, maka DPK ditargetkan di kisaran 7%-9%.
(roy) Next Article Dorong Ekonomi, China Pangkas Bunga Acuan Kredit Perbankan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular