Rencana Akuisisi Ophir, WoodMac: Medco Bisa Kalahkan BP

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
02 January 2019 13:30
Jika akuisisi Ophir oleh Medco berhasil, maka Medco akan menjadi salah satu raksasa migas di ASEAN yang bisa kalahkan BP
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Medco Energi International Tbk (MEDC) mengungkapkan ketertarikannya untuk mengakuisisi perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa saham London.

Melalui anak usaha Medco Energi Global Pte Ltd, perusahaan milik Arifin Panigoro ini sedang melakukan pengkajian kemungkinan pengajuan tawaran untuk membeli seluruh saham Ophir Energy Plc yang merupakan perusahaan bidang eksplorasi dan produk hulu minyak dan gas. 



Melihat hal ini, Direktur Penelitian Wood Mackenzie Angus Rodger menilai ini adalah langkah berani dari Medco, dan jika berhasil akan menjadikan Medco sebagai perusahaan hulu migas besar di Asia Tenggara. Meski belum ada nilai dan detil lebih lanjut terkait minat akusisi ini.

Saat ini, produksi Ophir tercatat sebesar 25.000 BOEPD, dikombinasikan dengan target 2018 Medco yang sebesar 85.000 BOEPD, akan menghasilkan total produksi sebesar 110.000 BOEPD.

"Ini akan menjadikan Medco Energi sebagai perusahaan migas swasta terbesar ketujuh di Asia Tenggara, di atas Hess dan BP, dan tepat di belakang Repsol dan Total," ujar Angus melalui keterangan resminya, Rabu (2/1/2019).

Selain itu, lanjutnya, bagi Medco, akuisisi yang berhasil akan secara substansial memantapkan jejak perusahaan di kawasan dan mendiversifikasi portofolio yang matang dan berat di Indonesia. 

Baca Juga: Medco Incar Perusahaan Migas yang Tercatat di Bursa London

Sekaligus juga akan menambah eksposur non-Asia dengan menambahkan opsi pertumbuhan di Tanzania dan Guinea Ekuatorial, untuk meningkatkan posisi yang ada di Libya , Oman, Yaman, Tunisia dan Amerika Serikat, dan juga akan menawarkan eksposur ke hotspot hulu global di lepas pantai Meksiko, di mana Ophir baru-baru ini mendapatkan partisipasi dalam tiga blok. 

"Setelah akuisisi Ophir atas aset-aset Asia Santos tahun lalu, tampaknya telah mengerucutkan poros portofolio perusahaan menuju pertumbuhan Asia, mengingat proyek FLNG Fortuna yang bermasalah di Guinea karena sulit mendapatkan pendanaan," pungkas Angus.


(gus) Next Article Ditaksir Medco, Ini Profil Perusahaan Migas Ophir Energy

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular