
Sah! PGN Akuisisi Pertagas dan 4 Anak Usaha Rp 20,18 T
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
28 December 2018 16:15

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terus mewujudkan komitmennya untuk menyelesaikan proses akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) yang merupakan satu rangkaian dari proses pembentukan Holding BUMN Migas yang resmi berdiri pada 11 April 2018 lalu.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan, pada hari ini proses akuisisi mencapai babak baru dengan ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli (Sales Purchase Agreement/SPA)Saham Pertagas antara Pertamina dan PGN.
"Hari ini PGN mencatat sejarah baru. Kami resmi menjadi sub holding gas karena proses akuisisi Pertagas dan seluruh anak usahanya telah selesai," kata Gigih dalam Acara Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Pertagas antara Pertamina dan PGN yang dilaksanakan di Kementerian BUMN (28/12/2018).
Penandatanganan ini disaksikan oleh Deputi Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno. Para pihak telah melakukan proses penilaian (valuasi) kembali atas akuisisi Pertagas.
Proses penilaian kembali ini diperlukan karena PGN dan Pertamina telah memutuskan mengikutsertakan 4 anak usaha Pertagas yakni PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas dalam proses pengambilalihan saham Pertamina di Pertagas oleh PGN.
Seperti diketahui, sebelumnya pada saat penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) yang dilakukan pada 29 Juni 2018 lalu, PGN direncanakan hanya mengakuisisi Pertagas dan anak usahanya, PT Pertagas Niaga saja.
Menurut Gigih, para pihak telah melakukan sejumlah proses di antaranya due diligence, valuasi, dan audit untuk laporan keuangan Pertagas dan seluruh anak perusahaannya. "Alhamdulillah beberapa tahapan tersebut sudah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari internal PGN dan Pertamina," kata Gigih.
Sebagai konsekuensi atas hasil penilaian kembali tersebut, Gigih mengatakan harga pengambilahan saham Pertagas dan seluruh anak perusahaannya mengalami perubahan.
Gigih menyampaikan, harga pembelian 51% saham Pertagas dan anak usaha yang semula sebesar Rp 16,6 triliun menjadi Rp 20,18 triliun. PGN mengakuisisi 2,59 juta yang setara dengan 51% dari seluruh saham di Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaannya.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan, pada hari ini proses akuisisi mencapai babak baru dengan ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli (Sales Purchase Agreement/SPA)Saham Pertagas antara Pertamina dan PGN.
Proses penilaian kembali ini diperlukan karena PGN dan Pertamina telah memutuskan mengikutsertakan 4 anak usaha Pertagas yakni PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas dalam proses pengambilalihan saham Pertamina di Pertagas oleh PGN.
Seperti diketahui, sebelumnya pada saat penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) yang dilakukan pada 29 Juni 2018 lalu, PGN direncanakan hanya mengakuisisi Pertagas dan anak usahanya, PT Pertagas Niaga saja.
Menurut Gigih, para pihak telah melakukan sejumlah proses di antaranya due diligence, valuasi, dan audit untuk laporan keuangan Pertagas dan seluruh anak perusahaannya. "Alhamdulillah beberapa tahapan tersebut sudah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari internal PGN dan Pertamina," kata Gigih.
Sebagai konsekuensi atas hasil penilaian kembali tersebut, Gigih mengatakan harga pengambilahan saham Pertagas dan seluruh anak perusahaannya mengalami perubahan.
Gigih menyampaikan, harga pembelian 51% saham Pertagas dan anak usaha yang semula sebesar Rp 16,6 triliun menjadi Rp 20,18 triliun. PGN mengakuisisi 2,59 juta yang setara dengan 51% dari seluruh saham di Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaannya.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?
Most Popular