
Penguatan Menipis, Rupiah Terlemah Kedua di Asia
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
28 December 2018 12:56

Pada siang ini, harga minyak mentah ternyata berbalik perkasa. Hingga pukul 12.31 WIB , harga minyak WTI kontrak pengiriman Februari 2019 melejit 2,31% ke level US$ 45,64/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 menguat 1,92% ke level US$ 53,16/barel. Padahal, kemarin harga si emas hitam melemah di kisaran 4%-an.
Melesatnya harga minyak mentah tentu menjadi kabar buruk bagi rupiah, lantaran bisa memperparah defisit perdagangan minyak dan gas (migas) yang pada akhirnya akan membuat defisit neraca berjalan (Current Account Deficit/CAD) kian lebar.
Sebagai informasi, pada kuartal-III 2018 CAD mencapai 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terdalam sejak kuartal II-2014, seiring dengan besarnya defisit perdagangan migas.
Jika penguatan harga minyak mentah terus bertahan atau bahkan bertambah lebar, bukan tak mungkin rupiah akan dipukul mundur dan berakhir di zona depresiasi.
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(RHG/RHG)
Melesatnya harga minyak mentah tentu menjadi kabar buruk bagi rupiah, lantaran bisa memperparah defisit perdagangan minyak dan gas (migas) yang pada akhirnya akan membuat defisit neraca berjalan (Current Account Deficit/CAD) kian lebar.
Sebagai informasi, pada kuartal-III 2018 CAD mencapai 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terdalam sejak kuartal II-2014, seiring dengan besarnya defisit perdagangan migas.
Jika penguatan harga minyak mentah terus bertahan atau bahkan bertambah lebar, bukan tak mungkin rupiah akan dipukul mundur dan berakhir di zona depresiasi.
Pages
Most Popular