
Analisis Teknikal
Ada Perkembangan Perang Dagang, Euro dan Yen Ungguli US$
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 December 2018 20:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Semakin kondusifnya perekonomian Amerika Serikat (AS) membuat instrumen safe haven dolar AS sejenak ditinggalkan oleh investor global. Hingga pukul 19:00 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback dihadapan 6 mata uang utama dunia) tercatat melemah di kisaran 0,37%.
Hal ini membuat mata uang kuat dunia lainnya mampu unggul atas dolar AS. Ada dua kabar positif yang membuat investor semakin percaya diri. Pertama, beberapa media di AS melaporkan bahwa tim perdagangan asal Negeri Paman Sam akan bertolak ke Beijing dalam rentang sepekan yang bermula pada tanggal 7 Januari 2019. Perjalanan sejumlah pejabat dari AS ini bertujuan untuk membahas kelanjutan negosiasi perdagangan AS-China.
Kedua, meredanya tensi antara Gedung Putih dan bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed. Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menyatakan bahwa pekerjaan Jerome Powell sebagai Gubernur The Fed "100% aman".
Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan untuk keempat kalinya di tahun ini, dan kemungkinan besar masih akan mengerek Federal Funds Rate pada tahun depan, meski sejumlah risiko ekonomi kini tengah mengancam Negeri Adidaya (termasuk risiko terjadinya resesi).
Tim Riset CNBC Indonesia membuat analisa secara teknikal terhadap pergerakan mata uang Euro Eropa dan Yen Jepang yang mempunyai bobot terbesar di indeks dolar AS (DXY). Berikut ulasannya.
EURO Terhadap Dolar AS
Hingga pukul 19:00 WIB, posisi Euro sedang menguat 0,31% terhadap dolar AS dengan bergerak pada level 1.387.
Secara teknikal, posisi Euro cenderung lebih kuat dibandingkan Dolar AS. Hal ini terlihat posisinya yang bergerak di atas garis rerata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, Ruang penguatan nya masih ada karena belum menyentuh wilayah jenuh belinya (overbought).
Level penghalang kenaikannya (Resistance) yang berpotensi ditembus berada di level 1.141, sedangkan level penghalang penurunannya (support) berada di 1,135.
Dolar AS Terhadap Yen Jepang
Hingga berita ini di muat, posisi yen sedang menguat 0,45% terhadap dolar AS dengan bergerak pada level 110,85.
Secara teknikal, posisi Yen sedikit lebih lemah dibandingkan pergerakan dolar AS. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di atas garis rerata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, Ruang pelemahan yen jepang nampak terbatas karena lebih dekat ke wilayah jenuh jual nya (oversold).
Yen Jepang berpotensi bangkit dan menguat hingga 110,7 sebagai level penghalang penguatan (resistance).
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: Rupiah Mampu Bangkit di Penutupan, Harga Minyak Jadi Faktor
(yam/yam) Next Article Bukan Pamer, Cek Nih Keperkasaan Rupiah Lawan Mata Uang Dunia
Hal ini membuat mata uang kuat dunia lainnya mampu unggul atas dolar AS. Ada dua kabar positif yang membuat investor semakin percaya diri. Pertama, beberapa media di AS melaporkan bahwa tim perdagangan asal Negeri Paman Sam akan bertolak ke Beijing dalam rentang sepekan yang bermula pada tanggal 7 Januari 2019. Perjalanan sejumlah pejabat dari AS ini bertujuan untuk membahas kelanjutan negosiasi perdagangan AS-China.
Tim Riset CNBC Indonesia membuat analisa secara teknikal terhadap pergerakan mata uang Euro Eropa dan Yen Jepang yang mempunyai bobot terbesar di indeks dolar AS (DXY). Berikut ulasannya.
EURO Terhadap Dolar AS
![]() |
Secara teknikal, posisi Euro cenderung lebih kuat dibandingkan Dolar AS. Hal ini terlihat posisinya yang bergerak di atas garis rerata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, Ruang penguatan nya masih ada karena belum menyentuh wilayah jenuh belinya (overbought).
Level penghalang kenaikannya (Resistance) yang berpotensi ditembus berada di level 1.141, sedangkan level penghalang penurunannya (support) berada di 1,135.
Dolar AS Terhadap Yen Jepang
![]() |
Secara teknikal, posisi Yen sedikit lebih lemah dibandingkan pergerakan dolar AS. Hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di atas garis rerata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, Ruang pelemahan yen jepang nampak terbatas karena lebih dekat ke wilayah jenuh jual nya (oversold).
Yen Jepang berpotensi bangkit dan menguat hingga 110,7 sebagai level penghalang penguatan (resistance).
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: Rupiah Mampu Bangkit di Penutupan, Harga Minyak Jadi Faktor
(yam/yam) Next Article Bukan Pamer, Cek Nih Keperkasaan Rupiah Lawan Mata Uang Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular