
Analisis Teknikal
Sesi I Ditutup Menguat 0,72%, IHSG Sesi II?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 December 2018 13:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengikuti bursa utama dunia yang cenderung menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk sementara waktu menguat 0,7% di level 6.171. Penguatan tajam bursa wallstreet Amerika Serikat (AS) menjalar ke Benua Asia hingga dalam negeri.
Meskipun hari ini menguat, IHSG masih tertinggal 2,9% dari pencapaian tahun lalu di level 6.355. Nilai perdagangan setengah hari pertama ini hanya Rp 3,5 triliun.
Mengacu pada perdagangan kemarin, sesi ke-2 cenderung lebih ramai, investor institusi nampaknya masih perlu menggelontorkan kas nya untuk mengangkat kinerja portofolio nya jelang penutupan 2018.Sedangkan investor asing masih melakukan penjualan sahamnya, meski hanya Rp 47 miliar.
Jika dilihat dari awal tahun, asing masih tercatat net sell Rp 51,47 triliun. TLKM menjadi saham paling banyak dijual asing di pasar reguler dengan nilai Rp 33 miliar.
Dari segi sektoral, semua sektor pada sesi I mengalami penguatan. Sektor properti menguat paling tinggi sebesar 1,26%. Sektor pertambangan mengekor di posisi ke-2 seiring kenaikan tinggi harga minyak mentah dunia.
Mampukah IHSG pada sesi II naik lebih tinggi lagi? Tim Riset CNBC Indonesia menganalisis pergerakannya menggunakan analisis secara teknikal, berikut hasil analisisnya:
Secara teknikal, IHSG berpotensi menguat cukup terbuka. pola doji yang terbentuk menggambarkan IHSG masih berkonsolidasi, namun demikian IHSG memiliki kecenderungan menguat karena memulai perdagangan lebih tinggi (gap up).
Secara pergerakan, IHSG kembali dalam tren penguatan secara jangka pendek, hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak tepat di garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5). Level penghalang kenaikannya berada di 6.200 yang berpotensi diuji oleh IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?
Meskipun hari ini menguat, IHSG masih tertinggal 2,9% dari pencapaian tahun lalu di level 6.355. Nilai perdagangan setengah hari pertama ini hanya Rp 3,5 triliun.
Dari segi sektoral, semua sektor pada sesi I mengalami penguatan. Sektor properti menguat paling tinggi sebesar 1,26%. Sektor pertambangan mengekor di posisi ke-2 seiring kenaikan tinggi harga minyak mentah dunia.
Mampukah IHSG pada sesi II naik lebih tinggi lagi? Tim Riset CNBC Indonesia menganalisis pergerakannya menggunakan analisis secara teknikal, berikut hasil analisisnya:
![]() |
Secara pergerakan, IHSG kembali dalam tren penguatan secara jangka pendek, hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak tepat di garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5). Level penghalang kenaikannya berada di 6.200 yang berpotensi diuji oleh IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?
Most Popular