
Depresiasi Kian Dalam, Rupiah Jadi yang Terburuk di Asia
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 December 2018 11:12

Dolar AS terlihat sudah mulai goyah. Pada pagi hari, indeks dolar AS membukukan apresiasi sebesar 0,1%. Kini, penguatannya tersisa 0,02% saja. Indeks dolar AS masih mampu membukukan penguatan seiring dengan apresiasi dolar AS melawan yen yang cukup besar yakni 0,11%.
Sejatinya, emas menjadi safe haven utama yang diincar pelaku pasar pada perdagangan hari ini. Melansir CNBC International, harga emas COMEX kontrak pengiriman Februari 2019 menguat 0,29% ke level US$ 1.275,5/troy ons.
Pelaku pasar gencar memburu emas seiring dengan sentimen negatif yang menghantui dolar AS. Hingga kini, pemerintahan AS masih ditutup (government shutdown).
Shutdown kali ini menanadai yang ketiga selama Trump menjabat sebagai presiden AS. Kali ini, masalah anggaran untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko menjadi penyebab pemerintahan AS harus tutup sementara.
Legislatif memutuskan tidak dapat memenuhi permintaan Presiden AS Donald Trump yang menginginkan anggaran US$5 miliar untuk pengamanan di wilayah perbatasan, termasuk pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.
Kepala Staf Kepresidenan AS Mick Mulvaney mengungkapkan bahwa kemungkinan, shutdown setidaknya akan bertahan hingga 3 Januari 2018. Pada saat itu, Partai Demokrat baru akan resmi menjadi kelompok mayoritas di House of Representatives.
Rilis data ekonomi di AS yang mengecewakan juga membuat pelaku pasar valuta asing di Asia lebih memilih melepas greenback. Pada hari Jumat (21/12/2018), pembacaan final untuk angka pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2018 diumumkan sebesar 3,4% (QoQ annualized), di bawah pembacaan sebelumnya dan konsensus yang sebesar 3,5%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Kemudian, pemesanan barang tahan lama inti periode November diumumkan terkontraksi sebesar 0,3% MoM, di bawah ekspektasi yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,3% MoM.
Lebih lanjut, pendapatan masyarakat AS tercatat hanya tumbuh sebesar 0,2% MoM sepanjang bulan November, di bawah ekspektasi yang sebesar 0,3% MoM.
(ank/roy)
Sejatinya, emas menjadi safe haven utama yang diincar pelaku pasar pada perdagangan hari ini. Melansir CNBC International, harga emas COMEX kontrak pengiriman Februari 2019 menguat 0,29% ke level US$ 1.275,5/troy ons.
Legislatif memutuskan tidak dapat memenuhi permintaan Presiden AS Donald Trump yang menginginkan anggaran US$5 miliar untuk pengamanan di wilayah perbatasan, termasuk pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.
Kepala Staf Kepresidenan AS Mick Mulvaney mengungkapkan bahwa kemungkinan, shutdown setidaknya akan bertahan hingga 3 Januari 2018. Pada saat itu, Partai Demokrat baru akan resmi menjadi kelompok mayoritas di House of Representatives.
Rilis data ekonomi di AS yang mengecewakan juga membuat pelaku pasar valuta asing di Asia lebih memilih melepas greenback. Pada hari Jumat (21/12/2018), pembacaan final untuk angka pertumbuhan ekonomi kuartal-III 2018 diumumkan sebesar 3,4% (QoQ annualized), di bawah pembacaan sebelumnya dan konsensus yang sebesar 3,5%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Kemudian, pemesanan barang tahan lama inti periode November diumumkan terkontraksi sebesar 0,3% MoM, di bawah ekspektasi yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,3% MoM.
Lebih lanjut, pendapatan masyarakat AS tercatat hanya tumbuh sebesar 0,2% MoM sepanjang bulan November, di bawah ekspektasi yang sebesar 0,3% MoM.
(ank/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular