Awas! Obligasi Domestik akan Tertekan Dua Isu Panas AS

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
26 December 2018 09:06
Penguatan harga obligasi rupiah pemerintah diprediksi akan terbatas hari ini.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan harga obligasi rupiah pemerintah diprediksi akan terbatas hari ini mengingat adanya tekanan dua faktor dari eksternal akan membatasi potensi penguatan pasar obligasi domestik. 

Ariawan, Head of Fixed Income Research PT BNI Sekuritas, mengatakan kedua faktor tersebut, yaitu perlambatan pertumbuhan ekonomi AS dan ketidakpastian resolusi penutupan sementara pemerintahan (shutdown).  

"Tingginya tekanan eksternal juga dapat memberi dampak kepada pasar obligasi Indonesia dalam jangka pendek, yang juga dapat membatasi potensi penurunan lanjutan yield (dan kenaikan harga) obligasi domestik," ujarnya dalam riset hari ini (26/12/18).  

Menguatnya harga SUN itu dapat tercermin turunnya tingkat imbal hasilnya (yield) karena pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Ariawan menambahkan kemungkinan turunnya yield juga akan dibatasi oleh berkurangnya agresivitas investor di penghujung pekan 2018 ini.

Di tengah tekanan eksternal tersebut, seri jangka pendek dan jangka panjang seperti FR0069, FR0053, FR0061, FR0063, FR0070, dan FR0077 dapat menjadi pilihan alternatif investor.  

Yield Obligasi Negara Acuan 21 Dec 2018
SeriBenchmarkYield 21 Dec 2018 (%) Yield 26 Dec 2018 (%)Selisih (basis poin)Yield wajar IBPA 21 Dec'18
FR0063 5 tahun7.9047.885-1.907.9
FR0064 10 tahun7.9937.982-1.107.9274
FR0065 15 tahun8.1878.184-0.308.1646
FR0075 20 tahun8.3718.364-0.708.3623
Avg movement-1.00
Sumber: Diolah 

Yield US Treasury Acuan 26 Dec 2018
SeriBenchmarkYield 21 Dec 2018 (%) Yield 26 Dec 2018 (%)Selisih (Inversi)Satuan Inversi
UST BILL 20193 Bulan2.3882.4433 bulan-5 tahun-13
UST 20202 Tahun2.5882.5712 tahun-5 tahun-0.2
UST 20213 Tahun2.572.5533 tahun-5 tahun-2
UST 20235 Tahun2.5852.5733 bulan-10 tahun-30.2
UST 202810 Tahun2.7532.7452 tahun-10 tahun-17.4
Sumber: Diolah

 
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
NegaraYield 21 Dec 2018 (%)Yield 26 Dec 2018 (%)Selisih (basis poin)
Brasil9.49.365-3.50
China3.3573.3761.90
Jerman0.2490.248-0.10
Perancis0.6960.6960.00
Inggris 1.321.262-5.80
India7.2767.2871.10
Italia2.8512.85-0.10
Jepang0.0160.0230.70
Malaysia4.1024.099-0.30
Filipina7.1487.1480.00
Rusia8.738.785.00
Singapura2.1052.079-2.60
Thailand2.422.420.00
Turki16.2116.210.00
Amerika Serikat2.7532.751-0.20
Afrika Selatan990.00
Sumber: Diolah  


TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular