Sempat Jatuh 0,61%, Ini Faktor yang Bawa IHSG Ditutup Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 December 2018 16:54
Sektor Barang Konsumsi Topang Laju IHSG
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sektor barang konsumsi (+1,48%) menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG.

Saham-saham barang konsumsi yang banyak diburu investor adalah: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+2,98%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+2,04%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+1,82%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+0,98%), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+0,48%).

Saham-saham barang konsumsi banyak diburu investor seiring dengan momen hari raya Natal dan tahun baru yang berpotensi mendongkrak penjualan.

Belum lama ini, Survei Penjualan Eceran periode Oktober 2018 diumumkan oleh Bank Indonesia (BI).

Dalam survei tersebut, angka sementara untuk pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) periode November adalah sebesar 3,4% YoY, membaik dari capaian bulan Oktober yang sebesar 2,9% YoY saja. Capaian tersebut juga mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,5% YoY.

Tekanan terhadap harga minyak mentah dunia juga membuat saham-saham barang konsumsi menjadi incaran investor. Terhitung sejak titik tertingginya tahun ini di level US$ 76,41/barel (3 Oktober), harga minyak WTI kontrak acuan telah amblas 39,5% hingga sore hari ini ke level US$ 46,2/barel. Sementara itu, harga minyak brent pada periode yang sama telah anjlok sebesar 36,9%, dari US$ 86,29/barel menjadi US$ 54,46/barel.

Dengan anjloknya harga minyak mentah yang akan meredakan tekanan terhadap CAD, urgensi bagi pemerintah untuk menaikkan harga jual bahan bakar minyak menjadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali.

Jika harga jual bahan bakar minyak tak dinaikkan, tentunya daya beli masyarakat menjadi bisa dijaga. (ank/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular