Analisis Teknikal

Wall Street 'Kebakaran', IHSG Justru Berpeluang Menguat

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 December 2018 08:33
Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG hari ini akan bergerak menguat seiring dengan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menipiskan pelemahan meski sempat melemah 1,04%, Kamis (20/12/2018). IHSG berakhir dengan pelemahan 0,46% pada level 6.147,88 lebih baik jika dibandingkan dengan koreksi bursa utama Asia lainnya.

Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG hari ini akan bergerak menguat seiring dengan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Rentang pergerakannya diperkirakan antara 6.100 hingga level 6.200.

Dari bursa Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama di Wall Street kembali terkoreksi. Indeks Dow Jones anjlok 1,99%, S&P 500 tersungkur 1,58%, dan Nasdaq merosot 1,63%.

Pasar memandang negatif keputusan Bank Sentral AS yang menaikkan suku bunganya sebanyak 25 basis poin menjadi 2,25-2,5%. Selain itu, pelaku pasar juga khawatir karena the Fed akan melepas kepemilikan obligasi pemerintah sebesar $ 50 miliar per bulan dalam program stimulus beberapa saat lalu.

Publik AS juga dibayangi kekhawatiran akan adanya government shutdown. Ketua DPR AS Paul Ryan mengumumkan bahwa Presiden Donald Trump tidak akan menandatangani resolusi pendanaan pemerintah sementara. Trump meminta anggaran sebesar $ 5 miliar untuk membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko yang belum disetujui.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kemarin mengumumkan suku bunga acuannya tetap di level 6%. Keputusan BI tersebut membuat IHSG menguat secara perlahan setelah pengumuman tersebut.

Beberapa indeks sektor mampu bangkit pada sesi ke-2 setelah sempat terkoreksi, diantaranya sektor properti (+0,07%), sektor konsumer (+0,57%) dan sektor aneka industri (+0,35%).

Perdagangan saham berlangsung ramai dengan transaksi mencapai Rp 9,85 triliun. Namun demikian investor asing masih melakukan aksi jual sahamnya dengan mencatatkan net sell senilai Rp 450 miliar. Asing nampaknya melakukan profit taking sementara jelang akhir tahun.

Secara pergerakan, IHSG masih bergerak antara level 6.100 - 6.200. Bagaimana perjalanan indeks hari ini? Berikut ulasannya.
Wallstreet Kebakaran, IHSG Justru Berpeluang MenguatSumber: Refitiv
Secara teknikal, IHSG sedang dalam tahap konsolidasi atau tidak memberikan arah kecenderungan arah pergerakan, terlihat dari pola yang membentuk doji pada penutupan kemarin.

Namun demikian, IHSG masih di jalur penguatan dalam jangka pendek, hal ini tergambar dari posisinya yang kembali bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5).

Melihat perkembangan pasar nampaknya pelemahan dolar AS akan menjadi berkah bagi rupiah dan mengangkat IHSG, secara teknikal IHSG juga masih dalam jalur penguatan. Potensi IHSG menguat cukup terbuka dengan level penghalang di level 6.200.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(yam/roy) Next Article IHSG Berakhir Zona Merah, Waspada Koreksi Lanjutan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular