
Ada Dugaan Skandal Korupsi, Saham Airbus Anjlok 9%
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
20 December 2018 20:15

Paris, CNBC Indonesia - Saham produsen pesawat Eropa, Airbus, jatuh hampir 9% pada Kamis (20/12/2018). Ini setelah harian Prancis Le Monde melaporkan, Airbus bisa menghadapi denda beberapa miliar dolar AS di bawah penyelidikan korupsi AS.
Surat kabar itu mengatakan, Departemen Kehakiman AS membuka penyelidikan atas dugaan adanya 'praktik yang menyeleweng' pada akhir 2017, dan menginformasikan bahwa Airbus sedang dalam penyelidikan.
Dalam sebuah pernyataan, Airbus mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang di AS.
Penyelidikan berasal dari pengungkapan Airbus pada awal 2016. Kala itu, Airbus disebut abai untuk menginformasikan pihak berwenang tentang pembayaran kepada perantara dalam mengamankan beberapa kontrak, khususnya di Asia.
Setelah laporan ini keluar, beberapa bulan kemudian Kantor Serious Fraud Inggris membuka kecurangan, penyuapan dan penyelidikan korupsi atas dugaan "ketidakberesan mengenai konsultan pihak ketiga" yang melibatkan Airbus. Demikian dilansir dari AFP, Kamis (20/12/2018).
Penyelidikan ini juga disebut bekerja sama dengan France's Financial Prosecutor's Office (PNF)/Kantor Kejaksaan Keuangan Prancis, yang juga meluncurkan penyelidikan atas kesepakatan itu.
Pada Oktober 2017 lalu Airbus mengingatkan, penyelidikan kasus ini bisa memiliki 'dampak material' pada pendapatannya.
Jika penyelidikan Departemen Kehakiman AS mengarah kepada putusan pengadilan terhadap Airbus, itu bisa meniadakan penawaran pada kontrak internasional selama lima tahun, kata Le Monde.
Sekitar pukul 12.30 waktu setempat, saham Airbus turun 8,9% menjadi 79,42 euro di bursa saham Paris, 1,4% lebih rendah secara keseluruhan.
(wed/wed) Next Article Waw, India Pesan 2.380 Pesawat Boeing
Surat kabar itu mengatakan, Departemen Kehakiman AS membuka penyelidikan atas dugaan adanya 'praktik yang menyeleweng' pada akhir 2017, dan menginformasikan bahwa Airbus sedang dalam penyelidikan.
Dalam sebuah pernyataan, Airbus mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang di AS.
Setelah laporan ini keluar, beberapa bulan kemudian Kantor Serious Fraud Inggris membuka kecurangan, penyuapan dan penyelidikan korupsi atas dugaan "ketidakberesan mengenai konsultan pihak ketiga" yang melibatkan Airbus. Demikian dilansir dari AFP, Kamis (20/12/2018).
Penyelidikan ini juga disebut bekerja sama dengan France's Financial Prosecutor's Office (PNF)/Kantor Kejaksaan Keuangan Prancis, yang juga meluncurkan penyelidikan atas kesepakatan itu.
Pada Oktober 2017 lalu Airbus mengingatkan, penyelidikan kasus ini bisa memiliki 'dampak material' pada pendapatannya.
Jika penyelidikan Departemen Kehakiman AS mengarah kepada putusan pengadilan terhadap Airbus, itu bisa meniadakan penawaran pada kontrak internasional selama lima tahun, kata Le Monde.
Sekitar pukul 12.30 waktu setempat, saham Airbus turun 8,9% menjadi 79,42 euro di bursa saham Paris, 1,4% lebih rendah secara keseluruhan.
(wed/wed) Next Article Waw, India Pesan 2.380 Pesawat Boeing
Most Popular