Rupiah Lesu di Kurs Acuan di Pasar Spot, Gara-gara The Fed!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 December 2018 10:27
Rupiah Lesu di Kurs Acuan di Pasar Spot, Gara-gara The Fed!
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan melemah hari ini. Di pasar spot, rupiah juga lesu di hadapan dolar AS. 

Pada Kamis (20/12/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.499. Rupiah melemah 0,83% dibandingkan posisi hari sebelumnya. 

Dalam 2 hari perdagangan terakhir, rupiah mampu menguat lumayan signifikan di kurs acuan. Selama periode tersebut, rupiah menguat 1,65%. 



Sementara di pasar spot, US$ 1 diperdagangkan Rp 14.515. Rupiah melemah 0,55% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Saat pembukaan pasar, rupiah 'hanya' melemah 0,17%. Namun setelah itu, pelemahan rupiah semakin dalam. 


Mata uang Asia memang mayoritas melemah terhadap dolar AS. Namun depresiasi 0,52% membawa rupiah menjadi mata uang terlemah kedua di Benua Kuning. Rupiah hanya lebih baik dari rupee India. 


Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 10:09 WIB: 

 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Pelaku pasar kini bereaksi terhadap hasil rapat bulanan The Federal Reserve/The Fed. Dini hari tadi waktu Indonesia, Jerome 'Jay' Powell dan kolega menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke 2,25-2,5% atau median 2,375%.  

Sementara pada akhir 2019, The Fed menargetkan suku bunga acuan berada di median 2,8%. Artinya, masih akan ada kenaikan Federal Funds Rate setidaknya dua kali lagi tahun depan. 


Sebenarnya hasil rapat ini agak dovish, karena sebelumnya The Fed memasang target suku bunga acuan 3,1% pada akhir 2019. Namun bagaimana pun juga yang namanya kenaikan suku bunga acuan akan menjadi energi positif bagi dolar AS, setidaknya dalam jangka pendek. 

Ini membuat dolar AS perlahan mampu bangkit dari keterpurukan yang terjadi sejak awal pekan. Pada pukul 10:15 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama dunia) memang masih melemah, tetapi tinggal 0,01%. Sangat tipis, hampir flat

Selain itu, The Fed juga memperkirakan ada perlambatan ekonomi di Negeri Paman Sam. Untuk tahun ini, ekonomi AS diperkirakan tumbuh 3% dan tahun depan melambat ke 2,3%. 

AS adalah perekonomian nomor 1 dunia. Kala ekonomi AS melambat, maka dampaknya akan meluas ke seluruh negara dan menjadi perlambatan ekonomi global. 

Potensi perlambatan ekonomi global membuat pelaku pasar ketar-ketir dan memilih bermain aman. Arus modal pun memihak ke dolar AS yang berstatus sebagai safe haven. Hasilnya, mata uang Asia kompak melemah termasuk rupiah.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular