
Asing Obral Saham Bank Mandiri, Ada Apa?
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
19 December 2018 17:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada perdagangan hari ini, Rabu (19/12/2018), paling banyak dilepas pemodal asing. Jelang akhir perdagangan, investor asing tampaknya melakukan ambil untung (profit taking) dari saham bank ini karena sempat menguat dalam tiga bulan terakhir.
Nilai jual bersih atau net sell pemodal asing pada saham BMRI tercatat senilai Rp 129,88 miliar. Namun, pemodal domestik menjadi penampung saham yang dijual asing tersebut, membuat harga sahamnya tetap bisa menguat 1,02% ke level Rp 7.425/saham.
Dalam tiga bulan terakhir harga saham Bank Mandiri dalam tiga bulan terakhir naik 15,27%. Namun, jika dihitung dari awal tahun masih tercatat turun 7,19%.
Selain itu, sentimen kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sempat mencuat sehingga investor asing punya momentum untuk merealisasikan keuntungan.
Padahal sebagian besar pelaku pasar berdasarkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI tidak akan menaikkan suku bunga acuan.
Namun jelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed), sentimen kenaikan suku bunga tersebut mencuat lagi. Apalagi setelah Presiden AS Donald Trump kembali menyalahkan The Fed atas rencana menaikkan suku bunga acuan.
(hps/miq) Next Article Anjlok 6,80%, BMRI Saham Bank Buku IV Koreksi Paling Dalam
Nilai jual bersih atau net sell pemodal asing pada saham BMRI tercatat senilai Rp 129,88 miliar. Namun, pemodal domestik menjadi penampung saham yang dijual asing tersebut, membuat harga sahamnya tetap bisa menguat 1,02% ke level Rp 7.425/saham.
Dalam tiga bulan terakhir harga saham Bank Mandiri dalam tiga bulan terakhir naik 15,27%. Namun, jika dihitung dari awal tahun masih tercatat turun 7,19%.
Selain itu, sentimen kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sempat mencuat sehingga investor asing punya momentum untuk merealisasikan keuntungan.
Namun jelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed), sentimen kenaikan suku bunga tersebut mencuat lagi. Apalagi setelah Presiden AS Donald Trump kembali menyalahkan The Fed atas rencana menaikkan suku bunga acuan.
(hps/miq) Next Article Anjlok 6,80%, BMRI Saham Bank Buku IV Koreksi Paling Dalam
Most Popular