Ini Resep IHSG Hingga Jadi yang Terbaik Kedua di Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 December 2018 16:46
Sektor Barang Konsumsi Pimpin Laju IHSG
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sektor barang konsumsi menguat sebesar 2,82%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG.

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik 4,66%, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 3,35%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 3,18%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 2,39%, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 1,49%.

Dengan anjloknya harga minyak mentah yang akan meredakan tekanan terhadap CAD, urgensi bagi pemerintah untuk menaikkan harga jual bahan bakar minyak menjadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali.

Jika harga jual bahan bakar minyak tak dinaikkan, tentunya daya beli masyarakat menjadi bisa dijaga.

Berbicara mengenai rokok, banyak persepsi salah yang beredar bahwa rokok merupakan barang inelastis, sehingga tekanan terhadap daya beli masyarakat tak akan mempengaruhi penjualan dari emiten-emiten rokok.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah tercatat selalu menaikkan cukai rokok. Kenaikan cukai rokok ini pada akhirnya di pass through ke konsumen dengan cara menaikkan harga jual. Dari sisi volume, terlihat bahwa penjualan HMSP dan GGRM sebenarnya menciut.

Pada tahun 2015, penjualan HMSP tercatat sebanyak 109,8 miliar batang. Pada tahun 2016 dan 2017, penjualannya turun menjadi masing-masing 105,5 miliar batang dan 101,3 miliar batang.

Sementara itu, penjualan GGRM pada tahun 2015 adalah sebanyak 78,6 miliar batang, sebelum kemudian turun menjadi 77,1 miliar batang pada tahun 2016. Pada tahun 2017, barulah penjualan perusahaan naik menjadi 78,65 miliar batang.

Dari tertekannya volume penjualan kedua perusahaan, bisa disimpulkan bahwa rokok sebenarnya merupakan barang elastis.

Lantas, tak adanya tekanan terhadap daya beli masyarakat seiring dengan tak dinaikannya harga jual bahan bakar minyak berpotensi menjaga tingkat penjualan dari emiten-emiten rokok seperti HMSP dan GGRM.

Apalagi, pemerintah sudah memutuskan untuk tidak menaikkan cukai rokok pada tahun depan.

"Tidak akan ada perubahan atau kenaikan cukai, kita akan menggunakan tingkat cukai yang ada sampai dengan 2018 ini," ujar Sri Mulyani pada bulan lalu.

Kedua sentimen positif tersebut (tak adanya kenaikan harga jual bahan bakar minyak dan cukai rokok) membuat investor begitu bernafsu memborong saham HMSP dan GGRM.

Investor asing terpantau cukup gencar mengoleksi saham-saham barang konsumsi. UNVR dibeli bersih senilai Rp 41,2 miliar, INDF Rp 29,4 miliar, HMSP Rp 27,9 miliar, ICBP Rp 23,7 miliar, dan GGRM Rp 1,7 miliar. (ank/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular