Tertiban Durian Runtuh, IHSG Terbaik di Asia!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 December 2018 11:25
Tertiban Durian Runtuh
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Namun, hal yang benar-benar memotori penguatan IHSG hingga menjadi yang terbaik di Asia sejatinya bukan kabar baik dari Italia. Adalah penguatan rupiah yang membuat pelaku pasar saham tanah air bersorak-sorai.

Hingga berita ini diturunkan, rupiah menguat 0,86% di pasar spot ke level Rp 14.370/dolar AS. Rupiah tertiban durian runtuh yang datang dari anjloknya harga minyak mentah dunia.

Pada perdagangan kemarin (18/12/2018), harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2019 anjlok 7,3% ke level US$ 46,24/barel, sementara minyak brent kontrak pengiriman Februari 2019 anjlok 5,62% ke level US$ 56,26/barel.

Kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan (oversupply) menjadi hantu bagi si emas hitam. Mengutip Reuters, produksi minyak di Rusia sudah menembus rekor baru di 11,42 juta barel/hari. Sementara total produksi minyak AS tahun ini diperkirakan mencapai 11,7 juta barel/hari, nomor 1 di dunia mengalahkan Rusia dan Arab Saudi.

Kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan terjadi kala perekonomian global diprediksi melambat. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini di kisaran 3,7% dan tahun depan melambat menjadi 3,5%.

Wajar jika harga minyak mentah anjlok.

Anjloknya harga minyak mentah tentu menjadi kabar yang menyenangkan bagi rupiah, lantaran memantik optimisme bahwa defisit neraca berjalan (Current Account Deficit/CAD) bisa diredam pada kuartal terakhir di tahun ini.

Sebagai informasi, pada kuartal-III 2018 CAD mencapai 3,37% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terdalam sejak kuartal II-2014, seiring dengan besarnya defisit perdagangan minyak dan gas (migas).


(ank/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular