
Masih Dibayangi Pidato Xi Jinping, Indeks Shanghai Naik Tipis
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 December 2018 08:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka menguat 0,08% ke level 2,578.68, sementara indeks Hang Seng naik 0,18% ke level 25.860,68.
Kedua indeks saham berhasil rebound pasca kemarin (18/12/2018) mengalami tekanan jual yang besar. Kemarin, indeks Shanghai ditutup melemah 0,82%, sementara indeks Hang Seng turun hingga 1,05%.
Angin segar bagi bursa saham China dan Hong Kong datang dari Benua Biru. Italia telah mencapai kesepakatan dengan Komisi Eropa terkait rancangan anggaran 2019 yang selama ini telah menjadi polemik kedua belah pihak, kata seorang juru bicara pemerintah, Selasa (18/12/2018).
Ia menambahkan bahwa kesepakatan itu akan diformalkan hari Rabu waktu setempat di Brussels, dilansir dari Reuters.
Komisi Eropa sebelumnya menolak rancangan anggaran Italia yang memasukkan angka defisit yang tinggi karena melanggar aturan fiskal Uni Eropa.
Roma menyetorkan rencana baru yang telah direvisi pekan lalu dengan angka defisit yang lebih rendah serta membuka pintu negosiasinya. Belum ada detail yang diungkapkan terkait rancangan baru tersebut.
Di sisi lain, pidato Xi Jinping masih membayangi bursa saham China dan Hong Kong. Berpidato dalam peringatan 40 tahun dari "reform and opening up" kemarin, Presiden China Xi Jinping mengatakan tidak ada pihak manapun yang bisa mendikte arah kebijakan China.
"Tidak ada pihak yang berada dalam posisi untuk mendikte warga negara China terkait apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan," tegas Xi, seperti dikutip dari CNBC International.
Ia menegaskan bahwa China harus tetap berada dalam jalur reformasi yang sedang dijalaninya sekarang.
"Kami akan dengan tegas mereformasi apa yang seharusnya dan bisa direformasi, dan tidak mengubah (kebijakan) yang memang sudah seharusnya dan tidak bisa direformasi," lanjut Xi.
Memang, Xi tak secara gamblang menyebut nama AS di dalam pidatonya. Namun tetap saja, siapa lagi yang disasar oleh Xi kalau bukan musuh bebuyutannya tersebut.
Dengan sikap Xi yang keras tersebut, peluang tercapainya damai dagang dengan AS secara permanen menjadi memudar.
Pada hari ini, tidak ada rilis data ekonomi penting yang dijadwalkan di China dan Hong Kong.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Kedua indeks saham berhasil rebound pasca kemarin (18/12/2018) mengalami tekanan jual yang besar. Kemarin, indeks Shanghai ditutup melemah 0,82%, sementara indeks Hang Seng turun hingga 1,05%.
Angin segar bagi bursa saham China dan Hong Kong datang dari Benua Biru. Italia telah mencapai kesepakatan dengan Komisi Eropa terkait rancangan anggaran 2019 yang selama ini telah menjadi polemik kedua belah pihak, kata seorang juru bicara pemerintah, Selasa (18/12/2018).
Roma menyetorkan rencana baru yang telah direvisi pekan lalu dengan angka defisit yang lebih rendah serta membuka pintu negosiasinya. Belum ada detail yang diungkapkan terkait rancangan baru tersebut.
Di sisi lain, pidato Xi Jinping masih membayangi bursa saham China dan Hong Kong. Berpidato dalam peringatan 40 tahun dari "reform and opening up" kemarin, Presiden China Xi Jinping mengatakan tidak ada pihak manapun yang bisa mendikte arah kebijakan China.
"Tidak ada pihak yang berada dalam posisi untuk mendikte warga negara China terkait apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan," tegas Xi, seperti dikutip dari CNBC International.
Ia menegaskan bahwa China harus tetap berada dalam jalur reformasi yang sedang dijalaninya sekarang.
"Kami akan dengan tegas mereformasi apa yang seharusnya dan bisa direformasi, dan tidak mengubah (kebijakan) yang memang sudah seharusnya dan tidak bisa direformasi," lanjut Xi.
Memang, Xi tak secara gamblang menyebut nama AS di dalam pidatonya. Namun tetap saja, siapa lagi yang disasar oleh Xi kalau bukan musuh bebuyutannya tersebut.
Dengan sikap Xi yang keras tersebut, peluang tercapainya damai dagang dengan AS secara permanen menjadi memudar.
Pada hari ini, tidak ada rilis data ekonomi penting yang dijadwalkan di China dan Hong Kong.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular