Internasional

CEO Ini Sebut Saham AS Akan Bearish dalam Jangka Panjang

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 December 2018 13:07
CEO DoubleLine Capital Jeffrey Gundlach mengatakan ekuitas Amerika Serikat (AS) berada dalam pasar bearish jangka panjang.
Foto: Trader bekerja di lantai di New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS, 4 Desember 2018. REUTERS / Brendan McDermid
New York, CNBC Indonesia - CEO DoubleLine Capital Jeffrey Gundlach, Senin (17/12/2018), mengatakan indeks saham S&P 500 menuju ke posisi terendah baru dan ekuitas Amerika Serikat (AS) berada dalam pasar bearish jangka panjang.

Gundlach saat berbicara di CNBC TV mengatakan investasi pasif telah mencapai "status mania" dan akan memperburuk masalah pasar.


"Saya pikir ini adalah pasar bearish. Saya pikir kita telah mengalami kejatuhan, dan kejatuhan kedua biasanya lebih menyakitkan daripada yang pertama," kata Gundlach, yang mengelola dana lebih dari US$123 miliar (Rp 1.781 triliun), dilansir dari Reuters.

"Saya pikir ini berlangsung lama. Hal ini banyak berkaitan dengan fakta bahwa, saya percaya, bahwa kita berada dalam situasi yang ... sangat tidak biasa, bahwa kita meningkatkan defisit anggaran sangat terlambat dalam siklus ini, sementara Fed menaikkan tingkat suku bunga."

S&P 500 sempat rebound dalam perdagangan Senin sore tetapi melanjutkan penurunan tajamnya dan menembus target Gundlach setelah dia mengeluarkan komentar "pasar bearish" itu.

Indeks S&P 500 sempat anjlok 2,5% ke posisi 2.530,54, melampaui titik terendah intraday di Februari 2.532,69. Indeks ini akhirnya ditutup turun 2,08% di 2.545,94, titik penutupan terendahnya sepanjang tahun ini.

Investor juga menanti keputusan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve pekan ini yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga AS untuk keempat kalinya di 2018.

CEO Ini Sebut Saham AS Akan Bearish dalam Jangka PanjangFoto: Seorang pedagang bekerja sebagai layar menunjukkan data pasar di pasar CMC di London, Inggris, 11 Desember 2018. REUTERS / Simon Dawson

Gundlach mengatakan The Fed seharusnya tidak menaikkan suku minggu ini tetapi mereka nyatanya akan menaikkannya.

"Pasar obligasi pada dasarnya mengatakan, "Anda tahu, Fed, tidak mungkin Anda perlu menaikkan suku bunga'," katanya.

Kampanye pengetatan kuantitatif bank sentral AS telah membuat pasar gugup karena tingkat bunga ultra-rendah yang ada selama beberapa tahun, kata Gundlach.

"Masalahnya adalah bahwa Fed seharusnya tidak menjaga (tingkat bunga) sangat rendah untuk waktu yang lama. Masalahnya adalah, kita seharusnya tidak memiliki suku bunga negatif seperti yang kita miliki di Eropa. Kita seharusnya tidak melakukan pelonggaran kuantitatif, yang merupakan skema pembiayaan melingkar," katanya.


Gundlach juga mengatakan perang dagang China-AS semakin buruk.

"China tidak suka diberitahu apa yang harus dilakukan oleh Presiden Trump," katanya. Untuk bagiannya, "Saya pikir mereka (Amerika Serikat) mungkin akan menaikkan tarif."
(prm) Next Article Bursa AS Anjlok, Menanti Rilis Laba Perusahaan Raksasa Tech

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular