
Pasar Cemaskan Perlambatan Ekonomi, Bursa Eropa Rontok
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
18 December 2018 06:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa utama Eropa ditutup turun dalam, Senin (17/12/2018), di tengah meningkatnya kekhawatiran investor akan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Indeks FTSE 100 di London anjlok 1,05% ke posisi 6.773,24, indeks DAX di Frankfurt kehilangan 0,86% menjadi 10.772,2, sementara indeks CAC 40 di Paris rontok 1,11% dan ditutup di 4.799,87.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup turun tajam 1,14% dengan hampir seluruh sektor dan bursa utama berada di zona merah, dilansir dari CNBC International.
Perhatian para pelaku pasar tertuju pada kekhawatiran terkait mendinginnya pertumbuhan ekonomi global setelah data ekonomi terbaru China dan Eropa diumumkan pekan lalu.
Hari Jumat, China melaporkan angka penjualan ritel yang lebih rendah dari perkiraan dan terlemah sejak November 2003.
Bank of International Settlements (BIS), grup yang memayungi bank sentral seluruh dunia, pada hari Minggu mengatakan ketegangan pasar saat ini adalah sebuah tanda akan munculnya lebih banyak guncangan di kemudian hari.
BIS memperingatkan bahwa normalisasi kebijakan moneter sepertinya akan memicu aksi jual besar-besaran dalam waktu dekat.
(prm) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Indeks FTSE 100 di London anjlok 1,05% ke posisi 6.773,24, indeks DAX di Frankfurt kehilangan 0,86% menjadi 10.772,2, sementara indeks CAC 40 di Paris rontok 1,11% dan ditutup di 4.799,87.
Indeks Eropa Stoxx 600 ditutup turun tajam 1,14% dengan hampir seluruh sektor dan bursa utama berada di zona merah, dilansir dari CNBC International.
Hari Jumat, China melaporkan angka penjualan ritel yang lebih rendah dari perkiraan dan terlemah sejak November 2003.
Bank of International Settlements (BIS), grup yang memayungi bank sentral seluruh dunia, pada hari Minggu mengatakan ketegangan pasar saat ini adalah sebuah tanda akan munculnya lebih banyak guncangan di kemudian hari.
BIS memperingatkan bahwa normalisasi kebijakan moneter sepertinya akan memicu aksi jual besar-besaran dalam waktu dekat.
(prm) Next Article Investor Cenderung Berhati-Hati, Bursa Eropa Dibuka Stagnan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular