
Ini Investor Jepang yang Dikabarkan Mau Beli Bank Permata
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
17 December 2018 18:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Misteri terkait lembaga keuangan dari Jepang yang akan menjadi investor pembeli saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) mulai merebak. Menurut sumber CNBC Indonesia yang mengikuti proses transaksi tersebut, ada empat bank besar paling besar di Jepang.
Nama-nama bank yang jadi pembeli yang disebut-sebut tersebut antara lain, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Japan Post Bank (JPB), Mizuho Financial Group (MFG) dan Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG). Dari empat nama tersebut, tiga nama sudah memiliki afiliasi dengan bank-bank Indonesia.
MUFG tercatat sudah menjadi pemilik 40% saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN). Sementara itu, SMFG juga tercatat sebagi pemegang 40% saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan MFG sudah mendirikan PT Bank Mizuho di Indonesia.
Nah, satu-satunya perusahaan keuangan Jepang yang belum beroperasi di Indonesia adalah Japan Post Bank. "Besar kemungkinan Japan Post Bank yang akan masuk," kata sumber tersebut yang menyebutkan perusahaan penasehat keuangan untuk transaksi ini berasal dari Singapura.
CNBC Indonesia sudah berupaya melakukan kontak ke Standar Chartered global, sebagai salah satu pemegang saham Bank Permata. Melalui Director Group Media Relations Standard Chartered Josephine Wong, CNBC Indonesia menyampaikan pertanyaan melalui email dan whatsapp.
Namun Josephine ternyata sedang cuti, dari 15-23 Desember 2018. "Jadi respons saya mungkin agak terlambat," jawab email Josephine.
Pekan lalu, CNBC Indonesia sudah memberitakan saham Bank Permata dikabarkan mau dijual para pemegang saham terbesarnya kepada investor Jepang. Standart Chartered dikabarkan menjadi pihak yang paling ngotot menjual kepemilikannya.
Pemegang saham Bank Permata yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu, PT Astra International Tbk (ASII) sebanyak 44,56% atau sebanyak 12,50 miliar saham, kemudian Standard Chartered Bank 44,56% atau 12,50 miliar saham dan Masyarakat 10,88% atau 3,05 miliar.
(hps/wed) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA
Nama-nama bank yang jadi pembeli yang disebut-sebut tersebut antara lain, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Japan Post Bank (JPB), Mizuho Financial Group (MFG) dan Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG). Dari empat nama tersebut, tiga nama sudah memiliki afiliasi dengan bank-bank Indonesia.
MUFG tercatat sudah menjadi pemilik 40% saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN). Sementara itu, SMFG juga tercatat sebagi pemegang 40% saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan MFG sudah mendirikan PT Bank Mizuho di Indonesia.
Nah, satu-satunya perusahaan keuangan Jepang yang belum beroperasi di Indonesia adalah Japan Post Bank. "Besar kemungkinan Japan Post Bank yang akan masuk," kata sumber tersebut yang menyebutkan perusahaan penasehat keuangan untuk transaksi ini berasal dari Singapura.
Namun Josephine ternyata sedang cuti, dari 15-23 Desember 2018. "Jadi respons saya mungkin agak terlambat," jawab email Josephine.
Pekan lalu, CNBC Indonesia sudah memberitakan saham Bank Permata dikabarkan mau dijual para pemegang saham terbesarnya kepada investor Jepang. Standart Chartered dikabarkan menjadi pihak yang paling ngotot menjual kepemilikannya.
Pemegang saham Bank Permata yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu, PT Astra International Tbk (ASII) sebanyak 44,56% atau sebanyak 12,50 miliar saham, kemudian Standard Chartered Bank 44,56% atau 12,50 miliar saham dan Masyarakat 10,88% atau 3,05 miliar.
Setelah kabar ini mencuat pekan lalu, harga saham Bank Permata dalam sepekan naik 23,4%.
![]() |
(hps/wed) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA
Most Popular