Bank Permata & SCBI Bungkam Soal Masuknya Investor Jepang

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
11 December 2018 10:29
Manajemen PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) menolak berkomentar terkait kabar penjualan saham kepada investor Jepang.
Foto: Standard Chartered (REUTERS/Chris Helgren)
Jakarta, CNBC Indonesia - Jajaran manajemen PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) menolak berkomentar terkait kabar penjualan saham kepada investor Jepang.

Senior Vice President, Head of Corporate Affairs Permata Bank, Richele Maramis, saat dihubungi CNBC Indonesia menolak berkomentar terkait hal tersebut. Melalui layanan pesan instan, Richele mengatakan, "Kami bukan dalam posisi untuk berkomentar tentang spekulasi pasar seputar pemegang saham kami," kata Richele, Senin (10/12/2018).

CNBC Indonesia juga melayangkan pertanyaan yang sama kepada pihak SCBI. Pihak SCBI melalui Corporate Affairs memberikan jawaba melalui email yang nadanya kurang lebih sama.

"Kami tidak dalam posisi untuk memberikan komentar terkait hal tersebut," tulis email tersebut.

Kabar divestasi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) kembali mencuat ke permukaan, kali ini pemodal asal Jepang yang dikabarkan akan beli Bank Permata.

Divestasi akan dilakukan oleh pemegang saham karena dua pemegang saham dikabarkan sudah tidak saling sejalan dalam mengembangkan bisnis Bank Permata. Dua pemegang saham terbesar Bank Permata adalah Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk (ASII) yang masing-masing mempunyai kepemilikan 44,56%.

Pihak Standard Chartered Bank sebagai pihak yang paling ngotot akan melepas saham Bank Permata. Kinerja Bank Permata yang cenderung stagnan sangat sulit tanpa suntikan modal lagi.

Sementara itu, pihak Astra disebut-sebut tidak bersedia menambah modal lagi untuk menyehatkan kondisi keuangan, karena baru saja melaksanakan rights issue pada 2017 lalu. Ini menyulitkan bagi kedua pemegang saham tersebut untuk memperbaiki kinerja Bank Permata dan Astra tidak punya kompetensi dalam menangani bank.

Head Corporate Communication Astra International, Boy Kelana Soebroto, mengatakan tidak ingin mengomentari soal rumor tersebut. "Maaf, kami tidak akan mengomentari rumor market. Kami fokus pada penyehatan Bank Permata," kata Boy.

Boy menambahkan, ada tiga langkah strategis yang akan ditempuh oleh Bank Permata untuk meningkatkan kinerja adalah dengan memprioritaskan pada hal-hal sebagai berikut; Pertama, memperkuat kapabilitas bisnis dan kinerja keuangan Bank Permata melalui peningkatan pendapatan operasional, meningkatkan efisiensi, produktivitas dan pengendalian kerugian kredit melalui manajemen risiko yang baik. Kedua, membentuk keunggulan bisnis melalui sinergi usaha dengan pemegang saham utama.

Ketiga, membangun enabler bisnis seperti menciptakan budaya kredit yang mengutamakan pertumbuhan aset yang pruden, evaluasi desain dan layanan jaringan cabang (network) yang efisien dan efekif.

"Digitalisasi proses untuk pelayanan dan pengalaman nasabah yang lebih baik serta menciptakan pelayanan nasabah Bank yang lebih sederhana, cepat dan andal," tambah Boy.
(hps/wed) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular