
Saham Sat Nusa Terus Membumbung, YTD Hampir 500%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
17 December 2018 11:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) terus melesat pada perdagangan hari ini setelah dapat kontrak dari Pegatron Corporation yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 14,5 triliu.
Jika dihitung dari awal tahun kenaikan harga saham perseroan hampir mencapai 500% yang menunjukkan ekspektasi yang kuat dari investor terhadap kinerja perseroan.
Hingga 10.55 WIB harga saham PTSN naik 10,36% ke level Rp 1.065/saham. Volume perdagangan saham tercatatat mencapai 2,75 juta saham senilai Rp 2,95 miliar.
Sat Nusa dalam keterbukaan informasi pekan lalu menyampaikan, menyampaikan sudah mendapat kontrak dari Pegatron Corporation, yang merupakan perusaan perakit produk-produk Apple. Namun perseroan belum menyebutkan nilai kontrak yang didapat dari perusahaan tersebut.
Perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) membuat produk Apple yang dibuat di China dikenakan tarif tambahan jika di jual di AS. "Ini membuat perusahaan (Pegatron) hengkang dari China dan masuk ke Indonesia," kata Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin Fan, dalam keterbukaan informasi yang disampaiakan, Senin (3/12/2018).
Bentuk kerjasama yang akan dilakukan kedua belah pihak yaitu, Satnusa akan merakit berbagai produk elektronik yang akan di ekspor ke AS.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan nilai investasi yang di bawa Pegatron mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,5 triliun. "Pegatron di Batam, investasinya tahap pertama sekitar US$ 1 miliar, mulainya tunggu saja sampai masukkan ke BKPM [Badan Koordinasi Penanaman Modal]," ujar Airlangga.
Nikkei Asian Review memberitakan bahwa perusahaan perakit ponsel pintar (smartphone) iPhone, Pegatron, telah memilih Indonesia sebagai negara tujuan diversifikasi pertama manufakturnya keluar dari China di tengah ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.
Pabrikan elektronik yang berbasis di Taiwan itu sedang mempersiapkan mengalihkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif impor AS ke sebuah pabrik yang disewa di Batam dalam enam bulan ke depan.
(roy) Next Article Masuk UMA, Harga Saham Sat Nusa Kembali Menguat 15,34%
Jika dihitung dari awal tahun kenaikan harga saham perseroan hampir mencapai 500% yang menunjukkan ekspektasi yang kuat dari investor terhadap kinerja perseroan.
Hingga 10.55 WIB harga saham PTSN naik 10,36% ke level Rp 1.065/saham. Volume perdagangan saham tercatatat mencapai 2,75 juta saham senilai Rp 2,95 miliar.
Sat Nusa dalam keterbukaan informasi pekan lalu menyampaikan, menyampaikan sudah mendapat kontrak dari Pegatron Corporation, yang merupakan perusaan perakit produk-produk Apple. Namun perseroan belum menyebutkan nilai kontrak yang didapat dari perusahaan tersebut.
Bentuk kerjasama yang akan dilakukan kedua belah pihak yaitu, Satnusa akan merakit berbagai produk elektronik yang akan di ekspor ke AS.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan nilai investasi yang di bawa Pegatron mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,5 triliun. "Pegatron di Batam, investasinya tahap pertama sekitar US$ 1 miliar, mulainya tunggu saja sampai masukkan ke BKPM [Badan Koordinasi Penanaman Modal]," ujar Airlangga.
Nikkei Asian Review memberitakan bahwa perusahaan perakit ponsel pintar (smartphone) iPhone, Pegatron, telah memilih Indonesia sebagai negara tujuan diversifikasi pertama manufakturnya keluar dari China di tengah ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.
Pabrikan elektronik yang berbasis di Taiwan itu sedang mempersiapkan mengalihkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif impor AS ke sebuah pabrik yang disewa di Batam dalam enam bulan ke depan.
(roy) Next Article Masuk UMA, Harga Saham Sat Nusa Kembali Menguat 15,34%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular