
Dapat Kontrak Perakit Apple, Saham Sat Nusa Naik Lagi 25%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
10 December 2018 12:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) pada perdagangan hari ini kembali naik kencang. Setelah perusahaan perakit Apple mengumumkan kerjasama dengan perusahaan tersebut.
Harga saham PTSN naik 24,81% ke level Rp 805/saham. Volume transaksi tercatat mencapai 4,2 juta saham senilai Rp 3,3 miliar.
Sat Nusa dalam keterbukaan informasi pekan lalu menyampaikan, menyampaikan sudah mendapat kontrak dari Pegatron Corporation, yang merupakan perusaan perakit produk-produk Apple. Namun perseroan belum menyebutkan nilai kontrak yang didapat dari perusahaan tersebut.
Perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) membuat produk Apple yang dibuat di China dikenakan tarif tambahan jika di jual di AS. "Ini membuat perusahaan (Pegatron) hengkang dari China dan masuk ke Indonesia," kata Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin Fan, dalam keterbukaan informasi yang disampaiakan, Senin (3/12/2018).
Bentuk kerjasama yang akan dilakukan kedua belah pihak yaitu, Satnusa akan merakit berbagai produk elektronik yang akan di ekspor ke AS.
Kemarin sudah tersiar kabar dari Nikkei Asian Review bahwa perusahaan perakit ponsel pintar (smartphone) iPhone, Pegatron, telah memilih Indonesia sebagai negara tujuan diversifikasi pertama manufakturnya keluar dari China di tengah ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.
Pabrikan elektronik yang berbasis di Taiwan itu sedang mempersiapkan mengalihkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif impor AS ke sebuah pabrik yang disewa di Batam dalam enam bulan ke depan.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/roy) Next Article Untung Banyak, Investor Lepas Saham Sat Nusa & Ambruk 20%
Harga saham PTSN naik 24,81% ke level Rp 805/saham. Volume transaksi tercatat mencapai 4,2 juta saham senilai Rp 3,3 miliar.
Sat Nusa dalam keterbukaan informasi pekan lalu menyampaikan, menyampaikan sudah mendapat kontrak dari Pegatron Corporation, yang merupakan perusaan perakit produk-produk Apple. Namun perseroan belum menyebutkan nilai kontrak yang didapat dari perusahaan tersebut.
Kemarin sudah tersiar kabar dari Nikkei Asian Review bahwa perusahaan perakit ponsel pintar (smartphone) iPhone, Pegatron, telah memilih Indonesia sebagai negara tujuan diversifikasi pertama manufakturnya keluar dari China di tengah ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.
Pabrikan elektronik yang berbasis di Taiwan itu sedang mempersiapkan mengalihkan produksi produk non-iPhone yang terkena tarif impor AS ke sebuah pabrik yang disewa di Batam dalam enam bulan ke depan.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/roy) Next Article Untung Banyak, Investor Lepas Saham Sat Nusa & Ambruk 20%
Most Popular